Sekolahku-Rumahku, Rumahku-Sekolahku
"Sekolahku adalah Rumahku" istilah ini saya kenal sejak tahun 2000-an awal. Sewaktu saya masih mengabdikan diri di sekolah swasta di kota kecilku, kota kebangganku. Untuk mencapai kota kecilku yang sejuk bagai kota Malang Jatim, kita harus melewati pohon jati di arak-arak sana. Jika dari kota Surabaya menuju Banyuwangi, sampailah di pertigaan Suboh, Besuki kabupaten Situbondo, maka kita belok Kanan. Pasti tak kan kesasar, tak ada lagi kota yang dituju, satu-satunya jalan untuk mencapai kota Bondowoso yang sejuk, subur serta asri. Nyaman dipandang mata. Jika anda ingin ke kota kami, siap untuk memandu dan tunjukkan keindahannya.
Istilah "sekolahku adalah rumahku" supaya para guru betah tinggal di sekolah. Tak ingin cepat-cepat pulang karena tak nyaman di sekolah. Dan menjadikan sekolah seperti rumah sendiri. Bagaimana kita memberlakukan rumah kita? Kotor ya disapu yang bersih, tidak rapi maka tak perlu segan untuk merapikannya, rusak ya dibetulkan. Warnanya tak cantik, hayo kita cat lagi supaya manis dan indah dipandang. Tak bisa melakukan sendiri, ada pak kebun yang siap melayani. Semua saling bekerja sama, saling tolong menolong bahu membahu untuk kemajuan sekolah. Kepala Sekolah bagai bapak yang siap mengajak putra-putrinya untuk terus meningkatkan kwalitas kerja. Siap memenuhi segala kebutuhan anggota rumah. Kepala sekolah bagai ustadz yang selalu memberikan tausiyah atau nasehat untuk bisa hidup bahagia di dunia dan di akhirat dengan segudang prestasi. Benar-benar kepala sekolah yang bisa digugu dan ditiru. Luar biasa. Ingin rasanya mengusung semua pengalaman itu sebagai bentuk pengabdianku pada negeri ini. Tapi tantangan itu terlalu berat, tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh hati yang sama sehingga langkahpun seirama. Butuh perjuangan untuk mendapatkan itu semua.
Musim pandemi, kita dilarang ke sekolah, anak-anak belajar dari rumah. Sampai akhirnya seperti detik ini, kembali normal dengan istilah "new normal" pun mengharuskan anak-anak tetap belajar di rumah. Saya buat istilah "sekolahku -rumahku" sekarang dibalik, "rumahku adalah sekolahku". Melihat kegiatan anak saya, tiap hari berseragam, seakan akan hendak berangkat ke sekolah, pukul 07.00 sudah cantik dan selesai berdoa serta shalat dhuha. Cukup dengan perintah guru lewat whatshap ataupun pesan suara. Setelah itu belajar seperti biasanya, seolah-olah berada di dalam kelas. Dengan bantuan pembelajaran daring yang tak garing, anak saya bisa belajar dengan nyaman di rumah. Bisa berbincang dengan teman, setiap hari tetap mendengar suara ustadz-ustadzahnya. Ada banyak giat yang bisa dilakukan di dalam rumah, tetap belajar dengan asyik.
Jujur, dalam hati kasihan juga, karena mereka tak bisa bermain di dunia nyata. Mereka hanya bersay hello lewat dunia maya. Seharian di dalam rumah. Begitu juga santri saya saat ini. Mereka jadi mengaji dari rumahnya. Tiap hari kirim video, tunjukkan belajarnya pada saya, jika ada yang salah langsung saya sampaikan lewat pesan suara. Kadang kamipun videocall, terkadang pula, saya menyiapkan video pembelajaran untuk mereka. Bikin saya menangis ketika ditanya"kapan boleh mengaji lagi di rumah bu guru?" . Semangatnya luar biasa, sudah mulai mencintai dan merasa butuh belajar, padahal masih usia TK. Semoga murid-murid kita, menjadi anak shalih yang berhasil dunia akhirat.
Semangat anak Indonesia untuk terus belajar walau hanya di rumah saja. Semoga berhasil ya nak! Doa bunda dan bu guru selalu ada untuk kalian.
Salam literasi
Bondowoso, 6 Oktober 2020.
Tulisan ke-49, menuju tantangan hari ke -2.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Bu. Doa kota semoga segera dikabulkan. Corona pergi kota sekolah lagi...
Aamiiin, terimakasih bunda, semoga sehat dan sukses selalu.
rumahku jadi sekolahku, mantul bu
Ya bunda, terimakasih. Kembali ke asal rumah adalah tempat belajar yang pertama. Semoga sehat dan sukses selalu untuk bunda.
Aamiin Yaa Robbal'alamiin. Tetap semangat, Bunda. Mantap. Semoga sukses selalu.
Terimakasih bunda s3mangatnya. Aamiiin,semoga sehat dan sukses selalu.
cerita yang keren... sudah saya follow balik ya... sukses selalu
Terimakasih penguatannya bunda. Semoga sehat dan sukses selalu.
Mantap Bu, semoga situasi baik kembali. Kita berdoa. Salam literasi, sukses selalu ya.
Aamiiin, terimakasih bunda, sehat dan sukses untuk bunda juga.
Mantap sekali bunda..semangat dan sukses selalu
Trimksh bunda, salam literasi. Sukses dan sehat selalu buat bunda.