Rina Kartika

Rina Kartika atau biasa disapa Bunda oleh murid-murid di sekitarnya, lahir di Surabaya, 2 November 1973. Ia suka menari, menyanyi, bermain tenis meja dan bola v...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tips Memaknai Senyuman Dibalik Masker

Tips Memaknai Senyuman Dibalik Masker

Oleh : Rina Kartika,S.S.,M.Pd. - SMAN 1 Giri

Pandemi Covid 19 masih berlangsung. Semua harus siap dengan perubahan. Bagaimana dengan dunia pendidikan ? Seperti kita tahu guru dan siswa beradaptasi dengan kondisi yang ada mulai bulan Maret 2020. Budaya 5 S : salam, sapa, senyum, sopan dan santun mengalami perubahan. Salah satunya yaitu senyum. Senyum ceria yang biasa mengembang di bibir ibu bapak guru, saat menyambut siswa di pintu gerbang dan mendampingi dalam pembelajaran, harus tersembunyi rapat-rapat di balik masker kesehatan. Demikian juga senyum siswa siswi, harus bersembunyi di balik masker warna-warni. Ada yang kurang tanpa melihat senyuman penambah semangat belajar. Sesuatu yang berbeda dalam proses pembelajaran di masa pandemi ini, menuntut kita memaknai arti senyuman dengan cara lain, yaitu percaya bahwa siapapun yang di depan kita, mereka sedang tersenyum pada kita.

Bayangkan jika kita tidak yakin bahwa siapapun yang didepan kita, sedang melempar senyum dan menunjukkan keramahannya. Tentu kita akan terbawa perasaan kelabu. Jauh dari indahnya pelangi. Akan ada pikiran yang menghantui. Dan jika ini dibiarkan akan menggerogoti semangat jiwa. Akan lunglai dalam pengabdian. Akan lesu dalam menimba ilmu.

Dalam tulisannya, Indayati Oetomo (International Director of John Robert Power) menyampaikan, ramah sebetulnya adalah sikap yang dimiliki oleh seseorang dengan motivasi selalu ingin menyenangkan orang lain. Ada suatu perasaan ingin memerhatikan dan peduli kepada orang lain. Sikap hati yang demikian akan menimbulkan senyum di wajah. Keramahan adalah pancaran hati yag akan terpancar pula dari ekspresi wajah kita. Karena itu kesediaan kita mengontrol diri sangat penting , sehingga kepribadian, sikap, tutur kata dan perilaku kita bisa memancarkan hati kita.

Masker kesehatan boleh menutup wajah. Senyuman tersembunyi dibaliknya. Kerinduan melihat senyum manis akan semakin mendalam dan tak berujung. Tapi kiranya semangat menjalani bagian dari proses kehidupan dan pembelajaran tetap menyala. Tetaplah tersenyum dan ramah meski tak langsung terlihat.

Apakah ada yang bisa menggantikan senyuman yang tak terlihat karena tertutup masker ? Ada. Apa itu ? Tutur kata dan perilaku serta kepedulian. Itulah yang bisa dilakukan untuk sekeliling kita, supaya mereka menikmati dan merasakan senyum tulus kita. Guru mendampingi pembelajaran dengan hati. Siswa menyimak dan memberi perhatian serta respon terbaik dalam pembelajaran.

Kepercayaan bahwa semua orang memiliki sikap hati tulus menjadi makna senyuman dibalik masker.

Banyuwangi, 3 Pebruari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post