Sukitman Saksi Hidup Sejarah G-30SPKI
#Menulis ke 76
Sejarah tidak akan pernah lepas dalam kehidupan manusia. Setiap manusia memiliki masa lalu dan history nya sendiri-sendiri, entah itu sengaja diciptakan atau memang murni kejadiannya. Seperti informasi yang akan saya ulas kali ini, dikutip dari narasumber langsung melalui wawancara bersama salah satu jurnalistik bang jun. (youtube @kuratormuseum)
Sukitman merupakan salah satu orang yang menjadi saksi hidup sejarah terjadinya pembunuhan para jendral di lubang buaya pada tanggal 30 September 1965 atau yang biasa dikenal dengan Gerakan 30 S/PKI. Saat itu Sukitman adalah anggota polisi jaga yang sedang berjaga disalah satu rumah jendral, tapi beliau mendengar suara tembakan yang bertubi-tubi dari arah lain dan berusaha mencari sumber suara tersebut, namun saat mencari informasi itu dia ditangkap oleh salah satu anggota G30S/PKI.
Senjatanya dibuang, tangannya diikat dan matanya ditutup dengan kain, kemudian dibawa kesalah satu tempat dimana pada saat itu penutup matanya dibuka, tetapi tangannya masih diikat. Lalu dia melihat pemandangan yang sangat mengerikan dan mencekam, disana ada banyak orang sekitar 100an sedang berjaga, berteriak, dan mengeksekusi korban-korbannya.
Kata pak sukitman pada saat kejadian itu, sekitar 10 meter dari jarak dia ditahan, ada beberapa orang yg diikat tangannya kemudian dia diminta untuk tanda tangan disuatu kertas, namun jika orang itu berontak dan menolak untuk tanda tangan maka dia dimasukan kedalam lubang buaya dengan kondisi tangan diikat, mata ditutup, dan dihujani oleh tembakan dari atas. Sebelum mereka ditembaki anggota tersebut mengatakan "Ganyang Kabir.. Ganyang kabir.."
Hati mana yang tidak takut melihatnya, "mungkin setelah ini ganti saya yang akan dihabisi" kata pak sukitman dalam hati. Untunglah ternyata Tuhan masih menyelamatkannya. Singkat cerita, Hingga akhirnya dia ketiduran dibawah truk kemudian ditemukan oleh salah satu kubu keluarga korban pembunuhan tersebut. Dan dimintai keterangan serta menunjukan dimana letak para pejuang itu dibunuh. Mungkin jika sukitman tidak sampai ketiduran saat itu, maka kuburan atau lubang buaya itu tidak pernah ditemukan karena lubang itu telah ditutupi oleh tanah dan sampah supaya tidak ketahuan.
Sungguh tuhan maha adil dan maha mengetahui, sehingga bapak sukitman bisa terhindar dari kejadian mengerikan tersebut. Beliau masih diberi umur hingga bisa menjadi saksi hidup sebuah sejarah. Setelah peristiwa itulah bapak Soekarno (sang proklamator) berhenti menjadi presiden pertama indonesia pada tahun 1966. Beliau pernah menyampaikan pada seluruh rakyatnya untuk tidak pernah melupakan sejarah atau yang biasa dikenal dengan istilah "JAS MERAH"
Rooms, 4 /10/2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar