Menjadi  ibu rumah tangga full atau working mam adalah pilihan masing-masing. Setiap pilihan memiliki konsekuensinya masing-masing.  Ada tantangan yang harus dihadapi setiap harinya. Jika ibu rumah tangga memiliki waktu full melihat tumbuh kembang sikecil dirumah berbeda dengan working mam yang harus “tega dan ikhlas “ meninggalkan sikecil dirumah atau menitipkannya di day care. Itu salah satu contohnya dan masih banyak yang lain. Berbicara masalah kerapian dirumah rasanya tidak akan jauh berbeda antara ibu rumah tangga dengan working mam saat dirumah jika masih memiliki anak kecil atau balita.

Memiliki anak kecil atau balita mungkin akan membuat rumah sering berantakan. Segala macam mainan berserakan dimana-mana, rimah-rimah makanan berceceran , peralatan rumah yang mungkin belum sempat dirapikan karena menemani sikecil bermain atau terburu-buru berangkat kerja karena takut datang terlambat. Tentunya akan membuat stress jika semuanya harus selalu rapi, semuanya harus ditempat yang seharusnya.

Saat kondisi rumah sudah rapi duhai alangkah senangnya hati, tiba-tiba kerapian diporak-porandakan angin topan, sabar biarkan saja.Turunkan standar kerapianmu. Biarkan dan anggap saja itu semua adalah proses belajar sikecil.Tunda dulu untuk buru-buru merapikannya kembali karena bisa saja badai tornado yang akan datang, percuma saja, dirapikan akan berantakan kembali tentunya hal ini akan menguras tenaga. Jika bisa mensiasatinya dengan menyediakan ruangan atau kamar khusus untuk bermain alangkah baiknya jika tidak biarkan saja. Tunggulah waktu yang tepat untuk merapikannya, asalkan bersih jauh dari hal-hal yang membahayakan sikecil tak mengapa tidak rapi. Saat merapikan dan membersihkannya ajaklah sikecil untuk ikut serta membereskan mainnya sendiri.

Hindari stress…jangan pasang standar tinggi kerapianmu.  

10102020

#tantangan 3