(5) Nyonya Besar part 1
#Tantangan Hari ke-5
Raisa dan Hamish adalah sepasang pengantin baru. Ibu Rahma sangat bahagia melihat putranya Hamish menikah dengan wanita pilihannya. Ibu Rahma sangat khawatir jika putranya itu akan meninggalkannya, ia sangat menginginkan kalau putranya Hamish tetap tinggal dirumahnya. Bu Rahma dengan hati-hati bertanya kepada anaknya.
“Hamish..kamu anak bungsu ibu, apakah kamu juga akan meninggalkan ibu nak? semua kakak-kakakmu tinggal diluar kota ikut suaminya, ibu kesepian jika kamu juga meninggalkan ibu, maukah kamu tinggal dirumah ibu nak tentu istrimu juga, tapi itu terserah kalian berdua” pintanya halus.
“tentu tidak bu, aku dan Raisa akan tinggal dirumah ibu “ jawab Hamish sambil merangkul ibunya.
“benarkah? Apakah Raisa tidak keberatan tinggal disini?
“Tidak bu, malah Raisa yang minta untuk tinggal disini, menemani ibu, dirumah orang tuanya ramai, masih ada adik-adiknya”
“Syukurlah sayang” Bu Rahma mencium kening Hamish.
Beberapa hari kemudian Hamish mengabari ibunya bahwa lusa dia dan Raisa akan segera pindah ke rumah Bu Rahma. Betapa bahagianya bu Rahma, dia menyiapkan kamar yang besar kemudian membuatkan kamar mandi didalam kamar untuk anak menantunya supaya lebih nyaman.
“Selamat datang sayang, jangan sungkan-sungkan disini bu Rahma memeluk menantunya. “iya bu, terimakasih” Raisa tersenyum lebar.
Pada awalnya Raisa menujukkan sikap biasa-biasa saja, ia membantu Bu Rahma menata kebun dan bunga-bunga kesayangan bu Rahma, membantu Bik Inah didapur dan menyantap semua makanan yang tersedia.
Namun semuanya berubah setelah Bu Rahma kembali dari rumah anaknya diluar kota. Semua pajangan dan hiasan dinding berubah posisinya, tanaman dan bunga kesayangan bu Rahma pun tidak pada tempatnya.
“Ini siapa yang tukar bik? Tanya bu Rahma
“hhmm..nyonya buk “ jawab Bik Inah
“Nyonya..nyonya siapa?
“Nyonya Raisa bu yang nyuruh saya ganti semuanya” jawab bik Inah
“siapa yang nyuruh manggil nyonya bik? Biasanya kan ibu Raisa “
“nganu buk.. hhmm…ibu Raisa eehh nyonya Raisa buk” jawab bik Inah menunduk
“Ya sudah, saya mau istirahat, tolong antarkan teh hangat kekamar saya bik”
“iya buk” bik Ijah berlalu kedapur.
Besok paginya ketika sarapan bersama Bu Rahma bertanya ke Raisa..” kamu nak yang nukar posisi pajangan dan bunga-bunga ibu?”
“iya bu,
“kenapa dipindahin?
“Biar kekinian bu seperti di instagram itu, kece-kece ”
“kenapa ga tanya ibu dulu?”
“ibu kan ga ada, jadi aku tukar aja, ga papakan bu?”
“ya ga apa-apa”
Bu Rahma diam dan melanjutkan sarapannya, sebenarnya ia kesal kenapa menantunya selancang itu,
tapi ia berusaha berpikir positif mungkin Raisa sudah menganggap rumahnya sendiri.
Bersambung
Dirumahku, 18102020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar