Rika Sesti Fauzi

mother of 1 girl, hobbies are baking, cooking, reading and traveling. semoga saling menginspirasi dan tulisan ini bermanfaat....

Selengkapnya
Navigasi Web

(41) Berangkat Dari Ketiadaan (bagian 1)

#Tantangan Hari ke41

 

Aku lahir dari pasangan keluarga desa yang berantakan, miskin dan tidak berpendidikan. Ayahku seorang buruh serabutan, duda beranak dua ketika menikahi ibuku, seorang buruh cuci, janda muda. Ayah meninggalkan ibu ketika aku masih kecil. Ia menikah lagi.

Semula aku ikut ibu. Namun ketika ibu menikah lagi dengan seorang kuli bangunan, aku diasuh oleh kakak laki-laki ibuku. Sejak itu aku hidup dari satu tempat ketempat lain karena kemiskinan orang yang merawatku. Beruntung, walaupun kakak ibu orang miskin namun beliau berpikiran maju. Beliau berharap aku dan anak-anaknya bisa mencontoh sepupu kami anak kakak perempuan ibuku. Meski dengan ketiadaan mampu menjadi mahasiswa.

Karena kasih sayang dari paman dan motivasi serta tekad kuat yang sudah ditancapkan, apapun aku lakukan yang penting hahal dan aku bisa sekolah. Sejak kelas V SD apapun aku kerjakan. Sepulang sekolah aku berjualan tisu didepan bioskop kemudian malamnya aku membantu warung makan pecel lele mencuci piring sampai jam 10 malam. Belas kasihan pemilik warung tak jarang aku selalu dibungkuskan lele dan nasi untuk dibawa pulang.

Sekolah aku ada dikota sementara tempat tinggalku berada di pinggiran. Jarak yang cukup jauh tak membuatku gentar untuk berhenti sekolah. Aku berjalan kaki dan tak jarang juga aku menumpang truk sampah. Lelah tak membuatku patah semangat malah aku nyaman karena teman-teman dan guruku tidak tahu bagaimana penderitaanku.

Setelah masuk SMP pekerjaan menjual tisu kuhentikan. Berbagai pekerjaan kulakukan. Membantu tukang jaga parkir, membantu pemilik warung pecel berbelanja kepasar dan sebagai pelayan diwarung pecel lelenya. Di SMA aku mendapat pekerjaan yang lebih baik, aku bekerja dipasar dengan tukang jahit. Pekerjaanku bagian sum dan menyetrika sekaligus bersih-bersih kain perca-perca yang berserakan. Dua tahun bekerja ditukang jahit sedikit-sedikit aku mulai bisa menjahit. Tukang jahit itu adalah anak dari Ayahku dari istri sebelum menikahi ibuku. Berkat dari kakak itulah aku bisa bertemu kembali dengan Ayahku.

 

bersambung

 

Dirumahku, 24112020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjut Bu

24 Nov
Balas

Real life banget,,,,next kk

04 Dec
Balas



search

New Post