Rika Sesti Fauzi

mother of 1 girl, hobbies are baking, cooking, reading and traveling. semoga saling menginspirasi dan tulisan ini bermanfaat....

Selengkapnya
Navigasi Web

(10) Nyonya Besar part 4

#Tantangan Hari ke10

Satu bulan lamanya Bu Rahma berkunjung ke rumah anak-anaknya, 2 minggu di Palangkaraya, 1 minggu di Surabaya dan 1minggu di Bandung, sudah cukup baginya melihat anak cucunya saatnya pulang kerumah, aku sudah rindu pulang batinnya. Sampai di rumah ia merasa ada yang hilang. Ya kehilangan Bi Inah, kemana Bi Inah kenapa tak muncul, apakah Bi Inah pulang kampong? Tapi kenapa ia tak diberitahu, Bu Rahma penasaran.

“ Hamish, Kok Bi Inah ga kelihatan ya? “ tanya Bu Rahma

“hhmm..”

“Bi Inah sudah ku pecat Bu” Raisa langsung menjawab

“Ha..Di pecat? kenapa? Kok ibu ga tau” Bu Rahma terbelalak

‘Ia minta dipamitkan lewat saya Bu” jawab Hamish

Pasti ini kerjaan Raisa, kenapa seenaknya saja memecat Bi Inah. Bi Inah orang yang jujur, kerjaannya bagus, dan susah mencari pengganti seperti Bi Inah.

“Raisa, kenapa Bi Inah”

“kerjaannya ga becus bu, lamban sekali, mungkin sudah berumur makanya kusuruh saja istirahat pulang kampong, kenapa sih ibu masih saja mempekerjakan dia, heran aku”

‘Ya Allah Raisa, kenapa kamu pecat, dia itu orangnya baik, jujur sudah lama disini sejak Hamish masih kecil, kenapa ga bilang ibu dulu”

“ya sudah terlanjur bu, aku juga ga mau ganggu waktu ibu disana, tapi ibu ga perlu risau, aku udah dapat penggantinya kok, besok dia kesini namanya Hana, masih muda dan pasti kerjanya lebih cekatan”

Bu Rahma geleng-geleng kepala, ga habis pikir, ini sudah keterlaluan. Ingin sekali memaki Raisa namun Hamish keburu datang, niat itupun urung. Aku tak mau ada pertengkaran dihadapan putraku, apalagi dengan istrinya. Bu Rahma masuk kekamarnya, tiba-tba ia benci dengan semuanya, benci dengan menantunya, benci dengan perubahan-perubahan dirumahnya. Ia rindu Bi Inah, ia ingin rumahnya seperti dahulu lagi, ia ingin Bi Inah kembali lagi kesini, memijiti badannya ketika lelah, menemani ia ngobrol. Kenapa Hamish menikahi wanita itu, entah apa yang akan dilakukannya besok. Tak terasa air mata mengalir, Bu Rahma menagis tersedu-sedu, seandainya aku tidak meminta ia tinggal disini, tapi bagaimana Hamish, dia pasti mengikuti wanita itu. Aku benar-benar sudah muak tangis Bu Rahma.

Dirumahku, 24102020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post