Rihayati (Ria Tigas)

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SERUNI

SERUNI

Bab 1

Pernikahan sang Sahabat

Hari ini sangat terik, sang surya begitu angkuh bertengger di atas cakrawala nan biru. Membuat peluh Seruni tak henti membasahi tubuh. Perjalanan dari sekolah ke rumah memang lumayan jauh. Cukup menguras tenaga, ditambah kondisi jalan yang masih berbatu dengan medan naik turun.

“Duduk sini, yuk!” ajak Seruni sembari menepi. Duduk di akar pohon randu yang beradaun rindang. Kedua sahabatnya pun mengikuti.

“Mending mampir ke rumah Ning,” celetuk Laras.

“Ngawur, hari ini Ning kan dadi manten, banyak tamu, malu, tahu!” Danu menimpali.

“Kan lumayan, dapat minum sama makan gratis, hahaha” Laras tertawa.

“Heem,setuju! Aku juga penasaran rupa si Ning kaya apa kalau didhempul,” Seruni tergelak.

Letak rumah yang berdekatan menjadi alasan mereka untuk selalu berangkat dan pulang bersama. Biasanya berempat dengan Ning, tapi hari ini anak bertubuh tambun itu dinikahkan orang tuanya. Peristiwa perjodohan dan menikah dini mejadi hal yang wajar di kampung Seruni. Dia dan teman-teman yang lain nanti akan bernasib sama dengan Ning, tinggal menunggu giliran saja. Kecuali takdir berkata lain.

“Lho kok masih di sini?” sapa Pak Darman, guru kelas kami yang tiba-tiba muncul dengan sepeda motor bututnya.

“Nggih, Pak,” jawab kami serentak.

“Ayo, ikut pak Guru ke rumah Ning!”

Tanpa menjawab apapun tiga sahabat itu langsung mengekor Pak Darman, menuju rumah Ning yang sudah nampak ramai dari kejauhan.

***

“Akhirnya sampai juga.” Danu menghempaskan tubuhnya di kursi tamu yang berjajar rapi di teras rumah, tanpa mempedulikan orang-orang di kanan dan kirinya, disambar segelas teh hangat yang tersaji di atas meja dan meneguknya hingga habis tak tersisa. “segeerrrrrr.”

“Husshh, ngisin-ngisini, sini!” Seruni menyeret tubuh Danu, mengikuti Pak Darman masuk ke rumah Ning, teman sebangkunya.

Seruni menatap sekeliling, pandangannya berhenti di sudut ruangan. Menatap dekorasi pengatin yang sangat indah, latar bermotif batik berhiaskan roncean melati dan lampu kerlap-kerlip. Rangkaian janur kuning yang telah dianyam sedemikian rupa, membentuk dua tingkatan yang mana setiap tingkat disematkan aneka buah-buahan segar. Kursi panjang berbungkus kain beludru warna merah dengan list berwarna emas menambah sakral suasana.

Suara musik gamelan dari sound sistem terdengar semakin keras, menandakan rombongan mempelai laki-laki telah tiba. Para tamu berdiri, menyambut kedatangan rombongan besan. Begitu pula dengan Seruni dan dua sahabatnya. Ikut berdiri di tengah-tengah desakan para ibu yang tak ingin ketinggalan dalam mengabadikan moment istimewa.

Mempelai perempuan pun keluar kamar. Aroma harum melati mulai menyeruak memenuhi rumah yang sebagian dinding kayunya sudah dilepas. Anak kelas 6 sekolah dasar itu melangkah perlahan dengan kedua lengan digamit oleh kerabat dan si perias pengantin. Ning tampak anggun, balutan kebaya putih yang dipadupadankan dengan kain jarik bermotif sido mukti tampak pas membalut tubuh bongsornya. Paesan yang terukir di kening menambah kesan ayu.

Ning tertunduk, saat melewati Seruni. Setelah beberapa langkah, Ning berhenti, menengok ke arah Seruni. Raut wajah ayu itu seketika sendu, bulir-bulir air mata jatuh dari kelopak mata. Untuk kemudian Ning kembali tertunduk, melanjutkan langkah menyambut calon imam yang belum pernah dikenal sebelumnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Baru kelas 6 sd, Kasian sekali y bund...Ditunggu lanjutannya bund

29 Sep
Balas

Keren ceritanya, Bunda.

28 Sep
Balas



search

New Post