Riful Hamidah

Sangat mencintai profesi sebagai guru dan termotivasi menjadi Guru Penulis. Saya yakin, guru penulis akan memiliki kesempatan yang lebih banyak menjadi m...

Selengkapnya
Navigasi Web
Seragam Sang Veteran
https://www.netralnews.com/news/kesra/read/112185/sambut-hari-pahlawan-dinas-sosial-bagikan-batik-dan-kebaya-untuk-veteran

Seragam Sang Veteran

Semalam, di lingkungan RT, RW, maupun kelurahan pastilah diadakan acaran tasyakuran atau yang dikenal dengan “Malam Tirakatan” untuk memperingati HUT RI ke-75 tahun. Meski masih dalam situasi pandemi covid-19, tidak menyurutkan niat masyarakat menggelar kegiatan tersebut. Mereka berdoa bersama-sama sebagai ungkapan rasa syukur atas anugerah kemerdekaan yang telah Allah SWT anugerahkan kepada bangsa ini. Mereka tetap terlihat bahagia walaupun acaranya tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya.

Di saat seperti ini saya jadi teringat almarhum Bapak. Semasa hidupnya ia juga selalu menunggu-nunggu acara ini. Biasanya panitia RT mengundangnya untuk hadir dan mengisahkan pengalamannya sebagai seorang pejuang 45. Begitu pula ketika malam resepsi di lingkungan RW, Bapak juga turut diundang hadir. Bapak yang juga seorang veteran selalu menggunakan seragam veteran di acara-acara tersebut. Bapak terlihat begitu bahagia dan bangga.

Dalam upacara peringatan HUT RI di tingkat kabupaten, Bapak juga selalu diundang. Bapak selalu hadir dan tidak pernah absen kecuali kalau kebetulan sedang sakit. Beliau sangat senang karena sekalian bisa reuni dengan teman-teman seperjuangannya. Mereka duduk di tribun di alun-alun tempat berlangsungnya upacara bersama para pejabat, tokoh masyarakat, dan tamu undangan lain.

Pernah sekali Bapak tidak mendapat undangan upacara di Kabupaten padahal teman-temannya sesama veteran diundang semua. Mungkin panitia lupa atau apa, hingga nama Bapak terlewatkan dari daftar undangan. Tentu saja Bapak sangat kecewa dan sedih. Saya berusaha menghiburnya dengan mengatakan mungkin karena usia Bapak sudah sepuh (tua) sehingga tidak diundang. Pasti mereka khawatir dengan kondisi kesehatan Bapak.

Bapak tetap tidak bisa menerima penjelasan saya itu. Meski usia beliau waktu itu telah menginjak 86 tahun, beliau memang masih terlihat sehat. Bapak memutuskan akan tetap hadir mengikuti upacara meski tidak diundang. Ketika saya cegah, saya malah dimarahi.

Benar saja, tiba hari H, pagi-pagi sekali Bapak telah siap dengan seragam veterannya. Tak lupa beberapa tanda penghormatan beliau sematkan di bagian dada. Sebuah peci berwarna kuning-kecoklatan dikenakannya. Bapak mematut-matut diri di depan kaca. Bapak terlihat begitu bangga dengan penampilannya. Sisa-sisa kegagahannya masih tampak. Adik saya yang diminta mengantar, menggoda dengan mengatakan bagaimana nanti kalau panitia menolak karena Bapak tidak membawa undangan.

“Seragam ini yang mengundangku. Mereka tidak akan berani menolak,” jawab Bapak dengan tegas, layaknya seorang komandan kompi yang sedang memberikan intruksi. Kalau sudah begitu komandonya pantang ditolak. Meski sedikit khawatir dan was-was, adik saya pun segera membonceng Bapak menuju ke alun-alun.

Sepulang mengantar Bapak, Adik saya cerita. Katanya, ketika turun dari boncengan, Bapak langsung berjalan menuju kerumunan petugas yang berdiri di sebelah tribun yang biasanya diperuntukkan tamu undangan. Suasana masih sepi, belum banyak tamu undangan yang hadir. Peringatan detik-detik proklamasi memang baru akan dimulai dua jam lagi. Melihat kehadiran Bapak, seorang di antara petugas tersebut dengan tergopoh-gopoh menyambutnya.Tanpa diduga, Bapak saya malah memarahi petugas itu.

“Saya ini pejuang 45. Saya juga seorang veteran. Kok saya tidak diundang mengikuti upacara tujuh belasan. Mana penghormatan kalian kepada pejuang 45 seperti saya?” Kalimat itu diucapkan Bapak dengan suara lantang meski terdengar bergetar.

Tentu saja hal itu menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Beberapa petugas yang lain segera menghampiri Bapak dan berusaha menenangkan, begitu pula adik saya. Sedangkan petugas yang tadi menyambutnya pertama kali, berulang-ulang membungkukkan badan dan mengatupkan kedua tangannya untuk memohon maaf. Untung Bapak segera bisa tenang. Setelah itu si petugas segera mempersilakan Bapak dan mengantarnya menuju kursi tamu undangan.

Sepulang dari upacara, Bapak cerita kalau tadi Bupati sengaja menemuinya. Kemudian Bapak diundang mengikuti perjamuan makan bersama para veteran lain dan seluruh tamu undangan. Ketika pulang Bapak juga mendapatkan bingkisan. Mendengar itu kami menjadi lega.

Kini, Bapak tidak lagi bisa menghadiri upacara hari bersejarah yang sangat ditunggu-tunggunya itu. Baju veteran kebanggaannya terlipat rapi di almari, begitu pula peci dan tanda-tanda penghargaan yang ia miliki. Bapak telah berpulang dua tahun yang lalu. Semua hanya tinggal kenangan.Tunai sudah janji bakti untuk negeri tercinta ini, pun untuk keluarganya.

“Bapak, tujuh puluh lima tahun ini untukmu. Sang saka merah putih akan terus berkibar di angkasa seiring dengan kejayaan bangsa ini. Perjuanganmu tak kan pernah sia-sia. Bersemayamlah dengan tenang di Bumi Pertiwi yang elok ini. Kami selalu mendoakanmu. Aamiin”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin. Bapak menjadi salah satu penyebab kita merdeka. Semoga beliau mendapat tempat terbaik disisi-Nya. Aamiin. Salam sukses. Terima kasih atas kunjungannya.

17 Aug
Balas

Aamiin

17 Aug

Wow, Ayahanda seorang veteran. Pasti hari ini hari istimewa yah Bund. Alfatihah untuk ayahanda. Sukses selalu dan barakallahu fiik

17 Aug
Balas

Benar Bunda terima kasih doanya. Sukses juga utk Bunda ya. Aamiin

17 Aug

Aamiin. Semoga Bapak mendapatkan tempat terindah di sisi Allah Swt.

18 Aug
Balas

Aamiin. Terima kasih Pak

18 Aug

Aamiin. Semoga Bapak mendapatkan tempat terindah di sisi Allah Swt.

18 Aug
Balas

Luar biasa bapak, semoga surga untuk beliau. Terimakasih Bapak utk perjuangannya shg kami bisa menikmati kemerdekaan

17 Aug
Balas

Aamiin

17 Aug

Aamiin..Alfatiah buat ayahanda pejuang Bangsa. Barakallah bunda..

18 Aug
Balas

Pahhlawan pejuang 45....alfatihah...aamiin

18 Aug
Balas

Semoga segala amal bapak diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala segala dosa diampuni dan semangat perjuangan selalu ada di dada para generasi muda.... Merdeka

17 Aug
Balas

Aamiin

17 Aug

Pejuang sejati. Semoga mendapat kemuliaan di sisi Tuhan YME.

18 Aug
Balas

Aamiin...Terima kasih

18 Aug

Alfatihah ..bangga menjadi anak seorang pejuang bu

17 Aug
Balas

Aamiin. Terima kasih Bu

17 Aug

Bapak adalah pejuang, tanpa bapak entah akan jadi apa kami ini, jasamu tiada Tara alfatihah buat bapak sorga jualah tempatnya. Bapak adalah seorang pahlawan bangsa.

18 Aug
Balas

Aamiin. Terima kasih apresiasi dan doanya Bu Mar..

18 Aug

Alfatihah.. sangat terharu,. Semoga Surga tempat almarhum.. Aamiin Ya Rabb

17 Aug
Balas

Aamiin. Terima kasih doanya dik

18 Aug

JIWA PEJUANG Maju Pantang Mundur...MERDEKA..!

17 Aug
Balas

Apa yang harus kita berikan untuk negeri ini? Seiklas mereka kah kita?.Diri sendiri yang tahu.Sukses selalu

18 Aug
Balas

Aamiin...ikut terharu dan bangga. Selayaknya kita menghormati pejuang yg berjuang untuk tanah air tercinta..Alfatiha untuk bapak dan pejuang lainnya...

17 Aug
Balas

Semoga termpat terbaik untuk sang veteran

17 Aug
Balas

Aamiin

17 Aug

Aamiin...Al-fatihah...

18 Aug
Balas

Mrebes mili mili aku bu....semoga bapak tenang di sisiNya.

17 Aug
Balas

Aamiin

17 Aug

MasyaAllah, ikut terharu bu

18 Aug
Balas

Luar biasa Bu.. pahlawan sejati. Allahu Akbar.

17 Aug
Balas

Seorg bpk yg sngt luar biasa y buu,, phlawan klurga

17 Aug
Balas

Keren bu.

18 Aug
Balas

Aamiin, Terima kasih bapak, berkat perjuanganmu, kami Anak cucu bangsa ini bisa menikmati indonesia dg kedamaian.

18 Aug
Balas

Allahumagfirlahuu warhamhuu waafihi wafuanhuu... Aamiin

17 Aug
Balas

Perjuangan tak akan pernah padam... Perjuangan Sejati pun tak akan pernah berhenti... Smg kita dapat mewarisiv

17 Aug
Balas

Ibu Riful.Sukses atas perolehan bonus poin.Maria senang dan suka dengan tulisan ibu.Satu hal yg menarik, foto yg ibu selipkan pada tulisan. Wajah mereka nyaris mirip.Teringat kakekku, setiap upacara mereka foto nyaris mirip. Keren Ibu.

18 Aug
Balas

Semoga bapak tenang diharibaan Nys.Terima kasih Bapak. Kami bangga padamu! Salam Merdeka!

17 Aug
Balas

Semoga bapak tenang diharibaan Nys.Terima kasih Bapak. Kami bangga padamu! Salam Merdeka!

17 Aug
Balas

Alfatihah

17 Aug
Balas

Alfatihah..semoga semangat bapak bisa kita warisi ya bu...

17 Aug
Balas

Semoga semangatnya menurun kepada anak.

18 Aug
Balas

Al Fatihah, semoga tempat terindah balasan para pejuang veteran

17 Aug
Balas

aamiin semoga Bapak dan para pejuang lainnya yang sudah meninggal mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah aamiin

18 Aug
Balas

Alfatihah...smg sorga balasan untuk sang veteran ya bun...Aamiin

17 Aug
Balas

Dari mereka kemerdekaan ini ada...sang veteran

18 Aug
Balas

Aamiin ..

17 Aug
Balas

Jadi teringat bapak saya yang juga seorang pejuang..pemakaman beliau juga dengan upacara veteran..kini makamnya ada tanda bambu runcing berbendera merah putih sebagai tanda bahwa beliau adalah veteran.

18 Aug
Balas

Benar2 jiwa pahlawan perjuangan masih berkobar. Alfatihah untuk sang veteran. Merdekaaaaa!!!!!

17 Aug
Balas



search

New Post