Kejamnya Kekasih
Tiba-tiba teringat drama Mandarin yang pernah tayang di televisi nasional pada tahun 1994 yang berjudul Kejamnya Kekasih (A Cruel Lover). Jalan ceritanya mengharu biru dan berhasil menguras air mata termasuk saya. Temanya tentang pengkhiatan yang dilakukan oleh seorang kekasih yang tega mencelakai orang yang dicintai hanya untuk sebuah jabatan. Dikisahkan Shen seorang wartawan yang ingin menaikkan reputasinya, berusaha menggaet putri atasannya sehingga ia tega mencelakai Sin yang dianggap sebagai penghalang. Ketika Sin ke Thailand, Shen memasukkan narkoba di boneka yang diberikan kepada Sin. Tak ayal, Sin dijatuhi hukuman mati. Namun, nasib baik berpihak pada Sin karena berhasil mengambil hati salah satu jenderal polisi yang akan mengeksekusinya. Sin pun dibebaskan. Dari sinilah Sin bertekad membalas dendam pada Shen dan berniat menjebloskannya ke penjara. Drama ini berakhir dengan sad ending. Shen dihukum dan dieksekusi mati sedangkan Sin bunuh diri dengan meminum racun.
Tema yang sama juga diangkat dalam kisah drama Korea yang beberapa waktu lalu berhasil mengharu biru jutaan penonton dengan judul The World of Married Couples. Drama ini juga mengisahkan tentang pengkhianatan yang dilakukan oleh suami tercinta yang tega berselingkuh dengan putri bos-nya juga untuk sebuah karir/jabatan. Merasa sakit hati, sang istri pun berniat membunuh suaminya Tae Oh namun hal itu tidak dilakukan. Akhirnya sang istri memilih untuk bercerai. Dari sini dimunculkan konflik yang terjadi di antara mereka yang membuat drama ini begitu mendebarkan, menggemaskan dan tentu saja menguras air mata.
Hmm…memang miris menyaksikan kisah kedua drama tersebut. Miris karena menceritakan bagaimana orang-orang yang sebelumnya saling mencintai tiba-tiba saling membenci bahkan tega melukai dan mencelakai. Penyebabnya sama, yaitu pengkhianatan. Cinta yang selama ini mereka miliki menjadi hancur berantakan oleh sebuah pengkhianatan. Pengkhianatan ini dilakukan karena sifat egois yang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri tanpa perduli dengan pasangannya. Di sini lantas timbul pertanyaan. Katanya cinta, tapi kok mengkhianati? Ya…kalau menurut saya, berarti itu sudah tidak cinta lagi. Mungkin benar sebelumnya memang cinta, tapi cinta itu kemudian berakhir dan tidak ada lagi sehingga ia menjadi egois. Orang kalau mencintai tentu akan menyayangi dan mengasihi orang yang dicintai serta tidak tega menyakiti. Ia bersedia melakukan dan mengorbankan apa saja untuk orang yang dicintai, bahkan nyawa sekalipun.Seperti Ibu kita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Teganya...orang terdekat yang paling kita percaya...justru yang menjerumuskan kita. Sukses selalu ya bu...
Semoga kita semua selamat dr hal yg demikian..Aamiin
Sepakat
Keren, bun.
Terima kasih
wow, penggemar drakor juga..jangan nangis lho ya..he..he..
Sudah kadung
benar sekali bu. sukses terus
Doa yang sama untuk Ibu..Aamiin
Betul ibu...kata cinta sudah tidak ada lagi ketika pasangangan sudah mulai berpaling .
Terima kasih hadirnya Bu...
tulisan inspiratif. semoga makin sukses. Amin
Terima kasih Pak..
cerita kejamnya kekasih termasuk favoritku bun....
Sama...dong kita..hee
cerita kejamnya kekasih termasuk favoritku bun....
Mantab. Setuju bunda. Cinta ..ya cinta...rela berkorban.
Iya Bu...
Benar bu...cinta ibu sepanjang jalan.
Terima kasih hadirnya Bu
Keren Bunda, salam kangen
Terima kasih..salam kangen balik ya...