Oleh: Rifni Hayati

Hampir dua tahun pandemi melanda dunia, termasuk negara kita tercinta Indonesia. Pembelajaran yang dilakukan selama pandemi, yang awalnya PJJ / pembelajaran on line telah beralih ke Pembelajaran off line atau tatap muka. Pembelajaran Tatap Muka Terbatas telah diberlakukan di seluruh sekolah-sekolah di Indonesia. Mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK. SK terbaru yang ditandatangani oleh empat Mentri yang dikenal dengan SKB 4 Mentri tahun 2021, telah memberi peluang untuk sekolah-sekolah yang memenuhi persyaratan sesuai level PPKM melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas 100%. Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan telah mengeluarkan SK Kadisdik nomor 1363 yang berisi Petunjuk Teknis tentang Aturan PTM Terbatas di masa Corona Virus Disease-19.

Sejak tanggal 3 Januari 2022, Sekolah tempat saya bertugas juga telah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas 100%. Walaupun semua siswa telah masuk sekolah, tetapi tetap pembelajaran yang diselenggarakan sekolah tetap diberi label PTMT, karena jumlah durasi atau lama belajar di sekolah dibatasi 4,5 jam saja atau setara 6 Jam Pelajaran @ 45 menit di jenjang SMA.

Dua minggu ini siswa dan guru telah masuk 100%. Sekolah fokus pada pelaksanaan disiplin protokol Kesehatan ( prokes )selama PTM berjalan. Saat kedatangan siswa sampai kepulangan, prokes harus dilaksanakan dengan ketat. Begitu juga dalam pembelajaranpun siswa tidak diperkenankan tukar-menukar alat-alat tulis. Bahkan untuk tugas dan pengerjaan lembar kerja disarankan paperless. Siswa dipersilakan menggunakan aplikasi atau LMS untuk mengumpulkan tugas peserta didik untuk mengurangi kontak fisik.

Hari ini Senin tanggal 7 Januari 2022, Sekolah kami melaksanakan upacara bendera pertama kali sejak pandemi. Berbekal dengan SE Kadisdik Nomor 2 tahun 2022 tentang Pelaksanaan Apel Pagi di Lingkungan Dinas Pendidikan provinsi DKI Jakarta, menginstruksikan agar Satuan Pendidikan yang ada di Wilayah DKI Jakarta melaksanakan Upacara Bendera. Hal ini jelas tertulis pada SE kadisdik tersebut pada poin nomor 7:

“Satuan Pendidikan Negeri yang melaksanakan kegiatan pada pagi hari menyelenggarakan upacara bendera diikuti oleh seluruh pegawai negeri… dst”

Karena pelaksanaan Upacara Bendera juga harus mena’ati protokol Kesehatan, maka peserta upacara digilir sesuai jenjang. Untuk hari ini, seluruh siswa kelas X parallel IPA dan IPS menjadi peserta upacara. Ditambah dengan guru dan Tendik yang tidak bertugas di pagi hari. Sementara siswa Kelas XI dan XII tetap berada di kelas masing-masing mendapatkan Pembinaan dari Wali Kelas.

Upacara berjalan tertib dan lancar. Walau cuaca mendung dengan awan yang tebal tetapi semangat siswa dan bapak ibu guru tidak berkurang dalam mengikuti Upacara. Dalam amanat upacara, saya sebagai pembina upacara menegaskan kembali pelaksanaan Prokes yang lebih ketat lagi terutama saat jam istirahat dan kepulangan peserta didik. Anak-anak diingatkan untuk membawa makanan dan minuman secukupnya, karena kantin sekolah belum boleh dibuka.

Baru saja selesai pasukan dibubarkan sebagai penanda telah berakhirnya upacara, hujan pun turun mengguyur halaman sekolah. Peserta didik segera memasuki kelas dengan tertib untuk melanjutkan PTM terbatas di kelas masing-masing dengan bapak dan ibu guru mapel sesuai jadwal. Pandemi belum berakhir, butuh kesabaran dan kedisiplinan dalam menjalankan Prokes di sebuah satuan Pendidikan.

Semoga kondisi makin pulih dan tak ada lagi yang terpapar virus Corona, bahkan varian Omicron sekalipun… Semoga !

Baitii Jannatii

17 Januari 2022