Curcuma longa L
Tanaman Obat Keluarga disingkat TOGA sering kita temukan di lahan sekolah-sekolah DKI. Selain untuk penghijauan sekolah, pojok sekolah dilengkapi dengan tanaman-tanaman yang berkhasiat menyembuhkan penyakit dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak jenis tanaman yang dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan. Antara lain kelompok rimpang yang terdiri tanaman Jahe, lengkuas, temulawak, kunyit, dan kencur. Perawatannya sangat mudah dan tidak memerlukan biaya yang besar.
Walaupun banyak ditanam di sekolah atau di pekarangan rumah, banyak peserta didik yang tidak dapat membedakan mana tanaman jahe, lengkuas, kunyit dan kencur. Peserta didik perlu mengenal tanaman rimpang-rimpangan ini, atau istilah lain adalah empon-empon. Dalam taksonomi tumbuhan, tanaman ini tergolong family Zingiberaceae dengan genus yang banyak. Tetapi hanya beberapa spesies saja yang dimanfaatkan untuk sebagai tanaman obat, bumbu dapur ataupun sebagai bahan kosmetik.
Yang akan dibahas pada tulisan ini adalah jenis tanaman Kunyit atau Curcuma longa L. Kingdom Plantae, Sub Divisi Spermatophyta, Kelas Magnoliopsida, Ordo Zingiberales, Famili Zingeberaceae, dan Genus Curcuma. Tanaman Kunyit mengalami penyebaran ke daerah Indonesia, Malaysia, Australia bahkan ke Afrika. Hampir setiap orang Indonesia pernah mengonsumsi tanaman rempah ini baik sebagai bumbu masakan, jamu, atau untuk bahan menjaga kesehatan dan kecantikan. Di daerah Sunda sering disebut Koneng, di Madura Konyet. Orang Banjar menyebut Janar, dan beberapa sebutan lain untuk nama daerah Kunyit. Dalam berbagai masakan, kunyit juga digunakan sebagai pemberi warna kuning masakan dan juga sebagai pengawet.
Beberapa jurnal yang memuat tentang farmakologi tumbuhan Kunyit menjelaskan efek terapi seperti antiinflamasi, antioksidan, antivirus, antibakteri, dan antijamur dan aktivitas lain dari kunyit. Kurkumin atau diferuloylmethane dengan rumus kimia (1,7-bis (4-hidroksi-3- methoxyphenyl) -1,6-heptadiene-3,5-dione) dan kurkuminoid lainnya merupakan zat fitokimia yang terutama dari Curcuma longa L. Kurkumin adalah komponen yang penting dalam kunyit yang bertanggungjawab atas aktivitas-aktivitas biologis tersebut ( Shan dan Iskandar 2018).
Kunyit juga digunakan sebagai bahan pewarna, obatan dan perasa sejak 600 SM. Kunyit dianggapkan sebagai salah satu herba yang sangat bernilai kepada manusia. Dalam sejarah perobatan rakyat India, kunyit dianggapkan sebagai bahan antibiotik yang terbaik sementara pada masa yang sama kunyit juga digunakan untuk memudahkan proses pencernaan dan memperbaiki perjalanan usus. Di India, secara tradisional kunyit telah digunakan sebagai pelawanan penyakit yang berhubungan dengan empedu, batuk, diabetes dan penyakit hepatik, reumatik dan sinusitis.
Morfologi akar kunyit adalah bentuk rimpangnya panjang dan bulat dengan diameter sebesar 1-2 cm serta panjangnya 3- 6 cm. Kunyit dapat tumbuh dengan tunas baru yang akan berkembang menjadi tanaman baru. Tangkai bunga berambut, bersisik, daun kelopak berambut, bentuk lanset. Kelopak bunga berbentuk tabung, panjang 9-13 mm. Kandungan kimia yang penting dari rimpang kunyit adalah kurkumin, minyak atsiri, resin, oleoresin, dan damar, lemak, protein, kalsium, fosfor dan besi. Zat Kurkumin ini memiliki khasiat sebagai zat antioksidan yang efektif dan kuat, juga mempunyai sifat antiinflamasi ( anti peradangan ), sebagai zat antivirus , antifungi dan anti malaria. Kunyit dikonsumsi dalam bentuk perasan yang disebut sebagai filtrat, juga diminum sebagai ekstrak atau digunakan sebagai salep untuk mengobati bagian tubuh yang bengkak dan terkilir.
Kunyit juga berkhasiat untuk menyembuhkan hidung yang tersumbat, caranya dengan membakar kunyit dan menghirupnya. Selain itu Kunyit bisa dipakai untuk menyembuhkan beberapa hal yang berkaitan dengan penyimpangan pada kerja ginjal, terutama pada beberapa kasus-kasus yang ditandai dengan bau badan yang tidak sedap dan mata yang tidak tahan terhadap sinar, penggunaan kunyit adalah sangat efektif, yaitu dengan meminum segelas jus kunyit (dibuang ampasnya), selama 2 minggu berturut-turut.
Cara sederhana yang sering dilakukan masyarakat Indonesia adalah dengan membuat jus Kunyit. Yaitu dengan memarut atau memblender segenggam kunyit yang sudah dikupas dan dibersihkan. Lalu didihkan sebentar, tambahkan garam sedikit dan saring. Campurkan perasan jeruk nipis sebanyak 1 – 3 biji, dan tambahkan madu atau gula. Minuman jus Kunyit ini sangat baik diminum selagi hangat. Masyarakat yang menghindari penggunaan obat-obatan kimia sering menggunakan jus Kunyit untuk menyembuhkan flu/demam.
Karena kandunga Kurkuminnya yang bersifat antioksidan, antiinflamasi dan antivirus, maka Kunyit termasuk salah satu tanaman yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. Saat wabah pandemi sekarang ini, perlu upaya kita meningkatkan kekebalan tubuh melalui konsumsi makanan yang diasup sehari-hari. Bagi anda yang belum pernah merasakan jus Kunyit, tak ada salahnya untuk mencoba. Dan jangan lupa untuk tetap stay at home, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Tetap menjaga kebugaran tubuh dengan berjemur dan berolahraga dengan menjaga jarak sesama ( physical distancing ). Semoga Covid19 segera berlalu. Indonesia Sehat Indonesia Selamat.
Baitii Jannatii ( 17/04/2020 )
Tantangan hari ke 81
Sumber Bacaan :
- Shan CY, Iskandar Y. 2018. Studi kandungan kimia dan aktivitas farmakologi tanaman kunyit (Curcuma longa L.). Jurnal Farmaka. Vol.16 (2 ): 547 – 556.
- Utama P. 2012. Antibiotik Alami untuk Mengatasi Aneka Penyakit. Jakarta (ID): PT. AgroMedia Pustaka.
- http://journal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/17610/pdf
![](https://bimamedia-gurusiana.ap-south-1.linodeobjects.com/e1f321a3bb511f3a25587df4ce020532/2020/04/17/l-kunyit-2838b67e574e514a8ba522bab8fb74ea920200417231241-bimacms.jpg)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ko kunyik namonyo yo buk guru. Banyak urang minum kunyik asam. padohal kunyik ko paik indak sama bagai doh. Salam literasi
Alhamdulillah memang perlu kesabaran yang super untuk berdamai dengan gurusiana ok Barokallah Bu Rifni Hayati
Terimakasih bu resepnya sangat bermanfaat..sukses selalu
makasih bu ilmunya sangat bermanfaat
Kunyit memang kereen khasiatnya. Alhamdulillah di Indonesia melimpah. Sukses selalu Bun
Kenapa paragrafnya bersambungan semua... ?sudah diedit berkali2 tetapi tetap tidak berubah ...Ada apa yaa... gurusianaku
Alhamdulillah bisa diedit
Iya Unj, saya termasuk yg ga bisa bedain jahe sama lengkoas. sama daging aja kalo di dalam masakan masih suka ketukar :D
hebat Uni..
Trims Un dapet ilmu baru, dulu orang jawa, kalau habis melahirkan dikasih minum kunyit sama sedikit kapur sirij