Lahir dan Pergi di Bulan yang Sama
"Pelan nang" jerit Ani,
Berkali-kali ia harus menahan nafas dari balik safety belt. Kecepatan 160 membuatnya berdebar.
Bukan karena mengikuti balapan mobil, namun ia merindukan sosok perempuan yang melahirkannya. Rasanya pingin terbang bagai kilat agar bisa bertemu.
Innalillahiwainnailaihirojiun ...Hati Ani bergetar ketika merasa tak bisa mendampingi saat bepergian bahkan ingin membasuh mukanya sebagai wujud bakti kepada perempuan yang mendampinginya hampir separo usia.
Ia menyadari bahwa putri tunggal bangsawan Cirebon, dirinya bahkan semua manusia adalah milik sang pencipta dan suatu saat pastinya akan kembali pada sang pemilik.
"Husnul khotimah ibu" desah Ani pelan bersamaan dengan basah kedua pipi.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar