✍✍✍

Kegiatan pembelajaran daring melalui Zoom Meeting hari ini masih sama seperti kemarin. Kehadiran siswa dalam pembelajaran hanya berjumlah 8 orang dari 33 siswa kelas XII IPA 2. Rasa kesal pun muncul saat pembelajaran di mulai. Rasa senang pun hadir ketika ada orang tua siswa yang mengawasi langsung anaknya belajar. Tetapi, apalah dayaku sebagai guru hanya dapat memberikan mereka motivasi belajar dan tak bisa menjadi fasilitator untuk menyediakan kebutuhan pembelajaran bagi mereka.

✍✍✍

Keterbatasan ekonomi orang tua siswa menjadi kendala serius untuk menyukseskan pembelajaran melalui daring. Kepemilikikan HP, pulsa data, dan lain sebagainya menjadi alasan untuk siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan secara daring. Pihak sekolah telah melaksanakan program pemerintah melalui PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh untuk melayani siswa belajar.

✍✍✍

Perkembangan penderita covid-19 yang belum stabil membuat pembelajaran harus dilakukan secara daring. Kelemahan yang menjadi keluhan para guru adalah kehadiran siswa. Adapun alternatif lain yang kami lakukan adalah pembelajaran daring melalui via WA Group untuk menghemat data siswa. Hal itu juga tak memberikan pengaruh besar pada siswa untuk belajar. Kehadirannya pun hanya berkisar 18 orang siswa dari jumlah 33 per kelas.

✍✍✍

Guru harus bagaimana lagi, begitulah keadaan pembelajaran daring secara Virtual dan Via WA Group yang selama ini kami lakukan. Hasil belajar pun tak memerlihatkan peningkatan yang signifikan. Penurunan prestasi belajar juga terjadi secara otomatis. Entah sampai kapan siswa dan guru menanti pembelajaran yang efektif dan efisien melalui pembelajaran tatap muka.