Calon Guru Penggerak (CGP) memiliki tugas utama sebagai agen transformasi atau perubahan melalui model manajemen Inkuiri Apresiatif (IA) di sekolah. IA merupakan sebuah paradigma tentang perubahan secara kolaboratif yang berprinsip pada psikologi positif dan pendidikan positif dengan pendekatan berbasis kekuatan melalui komunitas sekolah. Latar belakang CGP untuk mewujudkan kasi nyata terkait manajemen IA adalah menginginkan suata perubahan di lingkungan sekolah. Dalam pelaksanaannya CGP menghadapi situasi yang pro dan kontra dari warga sekolah, baik teman sejawat dan murid. Situasi yang krusial dalam pelaksanaannya adalah dengan adanya pandemi Covid-19 yang tidak mengizinkan siswa berkumpul melakukan tatap muka di sekolah, apalagi upacara bendera. Tetapi situasi itu lambat laun menghilang setelah merasakan manfaat aksi tersebut bagi murid.

Deskripsi aksi nyata CGP-Ridwan-Parigi Moutong adalah prakarsa perubahan secara kolaboratif sesuai paradigma Inkuiri Apresiatif (IA) melalui sistem B-A-G-J-A terkait upacara bendera yang berpihak pada murid dan dinantikan oleh seluruh warga sekolah. Alasan memilih aksi tersebut adalah menginginkan sebuah perubahan atau suansana baru dalam melaksanakan upacara bendera di sekolah. Dalam menerapkan aksi CGP dan teman sejawat, serta murid dapat merasakan manfaat dan suasana baru terkait aksi nyata yang dilakukan.

Rencana perbaikan di masa mendatang tentang penerapan aksi nyata upacara bendera berpihak pada murid dan menyenangkan bagi warga sekolah adalah :

Pertama; merangkul teman sejawat dan murid untuk lebih pro aktif dalam menjalankan aksi nyata upacara bendera berpihak pada murid. Kedua; mengajak warga luar sekolah untuk proaktif mendukung pelaksanaan upacara dengan melibatkan unsur pemangku kepentingan dalam menumbuhkan budaya positif melalui upacara bendera. Melalui upacara bendera bersama, CGP mengharapkan perubahan rasa nasionalisme dari seluruh warga sekolah dan unsur pemerintah terdekat.