TANTANGAN MENULIS 30 HARI (20) MINGGU PUNYA CERITA 2
Hari minggu merupakan hari untuk membantu Ayah. Sebenarnya tidak hari minggu saja. Namun, karena Aku sudah bekerja, dan hanya libur di hari minggu. Makannya hari minggu full untuk membantu beliau.
Minggu ini Aku membantu beliau membersihkan kebun cabe. Alhamdulillah cabe yang kami tanam sudah mulai berbunga dan sebagian sudah menampakkan buahnya. Namun ada pula beberapa batang yang mati. Entah kenapa bisa layu dan mati batangnya.
Mentari sudah mulai terbit, panas terik membuat kuduk sudah mulai terasa panas, perut juga keroncongan. Tak lama kemudian, terdengar ada yang memanggil, "Ayah oo Ayah, ini nasi, makan lagi Yah." ucap Sinta. "Ya, taroh aja disitu dulu." jawab Ayah.
Kami pun menghentikan pekerjaan, bersiap-siap untuk mengisi perut, mengisi tenaga. Aku buka bungkus nasi, terlihat sambal ikan nila buatan Ibu sangat menggugah selera. Tak mau menunggu lama ku ambil nasi dan sambal, "Bismillah" ucapku di dalam hati.
Sambil menikmati nasi di bawah pohon manggis, Ayah bercerita panjang lebar mengenai sejarah hidup kakek dan nenek. Ternyata kakek semasa hidupnya adalah seorang tentara. "Masa itu, negeri ini masih belum aman, masa pergolakan, masyarakat tidak ada yang tinggal seperti sekarang, mereka tinggal di dalam hutan, karena di luar tidak aman. Ketika itu kakek menjadi tentara, tapi bukan tentara Republik Indonesia." tutur Ayah. "Trus kakek tentara apa Yah? Tanyaku kepada Ayah.
"Tentara Peri-Peri namanya Nak." Jawab Ayah. Aku sedikit bingung. "Dalam sejarah saya tidak pernah mendengar dan membaca adanya tentara Peri-peri, mungkin yang dimaksud Ayah adalah tentara PRRI zaman pergolakan di Sumatera Barat" Sebutku dalam hati. Yang penting kakek adalah tentara. Kalau tentara berarti beliau juga seorang pahlawan. Tak terasa nasi tinggal suapan terakhir. Cerita pun berakhir. He.he.he
Sawah Lawe, 08 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masa yang sangat membahagiakan Nanda
Alhamdulillah Bunda.