Pagi ini sedikit berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Pasalnya, pagi ini saya bersama tim pengajar penyelenggaraan jenazah dan azan berdiri di depan para siswa SMPN 1 Solok Selatan. Berdiri dan memperkenalkan diri kepada seluruh siswa dan warga sekolah.

Amanah dan tanggung jawab di pundak tim pengajar. Selama dua bulan akan mendidik para siswa untuk bisa dan terampil dalam menyelenggarakan jenazah dan azan. Walaupun sebenarnya saya belum berpengalaman dalam mengajarkan ini, karena belum pernah menjadi jenazah. He.he.he.

Pada hakikatnya tim pendidik, siswa dan semua manusia adalah calon jenazah, untuk itu mesti paham bahwa dirinya akan menjadi jenazah. Setiap yang bernyawa akan merasakan yang namanya kematian. Maka sebelum menjadi jenazah dan diselenggarakan oleh orang banyak, mestilah banyak mencari bekal. Salah satunya bekal ilmu.

Segala sesuatu yang kita lakukan ada ilmunya. Betul tidak? Mau berwudhu ada ilmunya, sholat ada ilmunya, ada syarat dan rukunnya. Kalau tidak ada ilmu dalam melakukan sebuah pekerjaan tentulah pekerjaan tersebut akan sia-sia. Bahkan ilmu yang bermanfaat adalah amal yang tidak akan terputus walaupun seorang manusia sudah meninggal dunia.

Tim pengajar penyelenggaraan jenazah dan azan selain akan mentransferkan ilmunya, memberikan keterampilan juga sebagai ladang pahala. Ketika siswanya mampu memahami dan terampil dalam penyelenggaraan jenazah dan azan dan menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari, maka disitulah akan mengalir pahala ilmu yang bermanfaat bagi mereka.