Rezi Rahmat

Rezi Rahmat, M.Pd. Lahir di Muaralabuh, 28 Agustus 1994. Jenjang pendidikan SD, MTs, MA di kampung halaman (Muara Labuh), dan pendidikan Strata 1 (S1) dan Strat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Merdeka Tidak Takut Berkarya

Guru Merdeka Tidak Takut Berkarya

Guru merupakan pendidik profesional yang memiliki peran strategis dalam mewujudkan tujuan pendidikan suatu negara. Sentuhan seorang guru mampu menggembangkan potensi yang ada pada setiap peserta didik. Sehingga peserta didik mampu mengaplikasikan ilmu yang didapatkannya. Guru tidak hanya memiliki tugas mengajar, membimbing dan mendidik saja. Tapi, guru perlu meningkatkan kompetensi, baik itu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian maupun sosial.

Selain meningkatkan kompetensi, guru juga mesti berkarya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berkarya berarti mencipta (mengarang, melukis, dan sebagainya). Guru yang merdeka berkaya adalah guru yang bebas mengekspresikan karyanya dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang ia miliki dalam memajukan kualitas pendidikan Indonesia.

Berkarya bukanlah hal yang mustahil bagi seorang guru. Namun, kebanyakan guru masih malas dan takut gagal dalam menciptakan suatu karya. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, asalkan mau belajar dan mencoba. Tapi takut gagal sebelum mencoba sebenarnya adalah orang yang gagal. Mengutip apa yang disampaikan Buya Hamka, “Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena tidak pernah gagal hanya orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua.”

Guru Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman.

Merdeka identik dengan bebas, guru yang merdeka bukan hanya diam di tempat saja. Guru tidak hanya merasa nyaman dengan keadaan atau merasa cukup menunaikan kewajiban mengajar dan membimbing peserta didik. Tapi, guru yang merdeka adalah guru yang mampu keluar dari hal yang biasa, menciptakan inovasi atau sesuatu yang baru dan menjadi sesuatu yang luar biasa.

Guru yang Mengenali Diri

Guru yang merdeka mampu mengenali kelebihan dan kelemahan yang ia miliki. Kita tahu bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Sama halnya dengan guru, jelas ada kelebihan dan kekurangan. Guru yang mampu mengenali kelebihan dan kelemahan, serta mampu mengubah kelemahan menjadi kelebihan adalah guru yang baik dalam mengenal dirinya. sehingga, kelebihan itu ia tingkatkan untuk berkarya.

Berkarya di Tengah Pandemi

Saat ini, guru dihadapi dengan adanya covid-19 yang masih enggan untuk pergi dari negeri kita. Adanya, pandemi tidak menghalangi guru untuk berkarya. Kesempatan berkarya terbuka lebar untuk melahirkan guru yang kreatif dan inovatif. Banyak pelatihan-pelatihan, webinar atau workshop yang bisa diakses dan dijadikan untuk tempat belajar. Baik itu karya inovasi pembelajaran, seperti pembuatan video pembelajaran, e-modul, maupun karya sastra seperti, puisi, dan cerpen.

Berkarya Lewat Tulisan.

Tulisan merupakan sarana untuk berliterasi. Guru yang merdeka mampu berkarya melalui goresan tinta pena yang ia miliki. Mentrasformasikan ilmu dan apa yang dirasakan oleh panca indra ke dalam sebuah tulisan. Semua guru bisa berkarya lewat tulisan. Tidak hanya guru Bahasa Indonesia yang notabene mengajarkan tulis menulis Bahasa Indonesia saja, guru Agama, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika dan yang lain juga bisa berkarya lewat tulisannya. Bahkan banyak guru yang sudah melahirkan tulisan yang fenomenal dan menginspiratif.

Guru yang berkarya lewat tulisan dapat hidup lebih lama. Maksudnya, dengan menulis membuat guru hidup selamanya, jika dibandingkan ketika guru yang hanya menyampaikan ilmu dan ide-ide segar dengan berbicara saja. Ilmu atau ide-ide itu akan lenyap, jika tidak dituliskan dalam sebuah karya. Akan tetapi, ilmu dan ide yang ia miliki disampaikan dalam bentuk tulisan, maka akan bertahan lama dan dapat diwariskan meski penulisnya sudah tiada. Guru yang merdeka maka tidak takut berkaya.

Saatnya guru Indonesia bangkit, lahirkan karya sebanyak-banyaknya. Akhir dari tulisan ini penulis mengutip pendapat dari Nelson Mandela: “Saya belajar bahwa keberanian tidak akan pernah absen dari ketakutan. Tetapi mereka berhasil menang atas itu. Orang berani bukan mereka yang tidak takut, tapi mereka yang berhasil menaklukan rasa takut itu.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post