Retno Sulistyowati

Retno Sulistyowati, anak kedua dari pasangan Alm. H. Sardjono dan Hj. Sri Maryuni, lahir di Jakarta pada 8 Februari 1975. Menyelesaikan pendidikan dasar di SD K...

Selengkapnya
Navigasi Web
Selalu Kawal Siswa Kesayangan Agar Terhindar Dari Pergaulan Yang Menyesatkan.

Selalu Kawal Siswa Kesayangan Agar Terhindar Dari Pergaulan Yang Menyesatkan.

Selalu Kawal siswa kesayangan agar terhindar dari pergaulan yang menyesatkan.

Oleh:

Retno Sulistyowati

Beberapa hari terakhir, cuitan seorang guru BK di Twitter menjadi sangat viral. Guru BK ini membagikan informasi tentang bagaimana tugas membuat Journalling untuk siswa SMP yang dibinanya mengungkapkan kenyataan yang memprihatinkan. Curahan hati siswa-siswa ini kental menyiratkan kesedihan karena alasan perpisahan orang tua, kehilangan keluarga atau kesepian yang mendalam. Di akhir utasnya guru BK ini menghimbau agar kita sebagai orang dewasa tidak menyepelekan perasaan dan pikiran para remaja yang penuh dengan kegalauan ini.

Himbauan ini menjadi pengingat kembali bahwa mengenali siswa adalah tugas yang signifikan tidak hanya bagi saya yang kebetulan adalah seorang pendidik tapi juga orang dewasa lainnya. Sering sekali saya dengar obrolan sesama orang dewasa tentang betapa remaja saat ini tidak setangguh generasi sebelumnya, remaja ini kurang tinggi fighting spiritnya dibandingkan orang dewasa di masa mereka masih remaja. Semoga pencerahan dari guru BK di atas memberikan awareness bahwa setiap orang dewasa harus membersamai para remaja ini dalam mencapai tugas perkembangan mereka yang maksimal tanpa membanding-bandingkan.

Menjadi remaja adalah tahapan yang tidak kalah meresahkan bagi orang tua. Di tahap ini anak-anak mengalami masa puber dimana terjadi perubahan fisiologis dan psikologis. Perubahan fisik pada anak mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan anak tersebut. Sering kali perubahan yang terjadi menyebabkan gesekan antara orang tua dan anak. Adele Faber dalam buku How to Talk So Teens Will Listen and Listen So Teens Will Talk mengungkapkan bahwa orang tua harus dapat menciptakan iklim yang kondusif di rumah agar remaja merasa nyaman mengungkapkan perasaan mereka, sekaligus lebih terbuka untuk mengerti perasaan orang tua, melihat dari sudut pandang orang tua, dan pada akhirnya mereka rela mematuhi larangan yang orang tua berikan. Jika anak merasakan ketidaknyamanan bahkan pengabaian, maka pelarian mereka adalah kenakalan remaja atau pergaulan bebas.

Pergaulan bebas secara umum adalah perilaku individu atau kelompok yang menyimpang dari aturan, kewajiban, tuntutan, dan perasaan malu. Atau bisa diartikan juga sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma sosial dan agama. Contoh pergaulan bebas antara lain bolos atau terlambat ke sekolah, tidak mengerjakan tugas sekolah, berbohong, berkata kasar dan tidak sopan pada orang dewasa, mengganggu teman, merokok, tawuran, mencuri, menonton pornografi, dan melakukan seks pra-nikah.

Sekolah sebagai partner orang tua dalam pendidikan anak menetapkan langkah tertentu terkait pergaulan bebas anak di sekolah. Langkah tersebut adalah langkah preventif seperti pembinaan kepada siswa agar terhindar dari pergaulan bebas dan tindakan represif yaitu upaya menindak pelanggaran norma sosial dan moral dengan memberikan peringatan tertulis atau lisan baik kepada siswa maupun orang tua. Jika diperlukan, pada level selanjutnya dilakukan tindakan alih kasus dimana sekolah memindahkan penanganan kasus kepada ahlinya seperti dokter, psikiater atau psikolog agar siswa mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas.

Karena proses pendidikan merupakan sebuah usaha untuk mengembangkan dan memfasilitasi berbagai potensi yang dimiliki siswa, dan pengasuhan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh orang tua, pendidik, dan lingkungan terdekat, maka sebagai pendidik, saya merasa harus menjadi tauladan dan The Safest Place bagi siswa-siswa saya dengan melakukan hal-hal berikut:

1. Menunjukkan ketertarikan pada hal yang menjadi minat mereka dengan bertanya tanpa niat untuk mendebat.

2. Menghargai privasi siswa dengan cara tidak melanggar area privasinya.

3. Tetap tenang saat siswa bersikap emosional dengan berempati sehingga siswa akan merasa lebih tenang dan akhirnya membuka diri untuk bercerita.

4. Tetap bersikap tegas jika siswa melanggar peraturan dengan membiarkan siswa menjalani konsekwensi atas perbuatannya.

Saat keberadaan pendidik sangat menyamankan bagi siswa, alih-alih terjerumus melakukan kenakalan remaja seperti pergaulan bebas, siswa-siswa kesayangan kita akan fokus pada potensi yang ada pada mereka dan berusaha mengembangkannya semaksimal mungkin. Semoga keberadaan para pendidik bisa menjadi penyejuk hati khususnya bagi jiwa-jiwa muda yang penuh keresahan ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bu untuk info lomba yg ini di mana ya? Tadi siswa saya tanya juga katanya g bisa ngisi untuk link lombasiswafebruari2023.mediaguru.id

15 Feb
Balas



search

New Post