#TagurHariKe-14

Kali ini pusing mikirin buat nulis apa. Hampir tak ada waktu untuk nulis. Semua serba kejar tayang. Kejar tayang kasih sayang, kejar tayang ngurusin rumah, kejar tayang bantuin mama. Semua serba kejar tayang. Dilakukan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Hmmm... seperti teks proklamasi aja. Kenyataannya sih begitu.

Mulai dari pagi tadi nganterin si abang berobat dulu karena tenggorokannya udah mulai radang. Saya gak mau ambil risiko sih kalo masalah radang tenggorokan. Harus segera berobat. Syukurnya, si 'ibu', langganan berobat keluarga selalu mau ngebukain pintu walaupun hari libur. Untungnya aja, si 'ibu', masih ada di rumahnya. Si 'ibu' yang cantik dan baik menurut saya.

Setelah itu lanjut bantu-bantu mama, nyambi ngurusin si adek yang berusia 6 tahun. Sekalian juga bantu belajar abang untuk persiapan PH tematiknya. Materi bahasa Indonesia, matematika, Pkn, dan SBDP dirangkum menjadi satu. Metode pembelajaran yang saya terapkan metode ceramah. Upz, nanti dulu. Jangan ada yang komplain mengapa saya pilih metode tersebut. Bukannya metode discovery learning atau inkuiri yang merujuk pada pembelajaran abad 21. Boro-boro pakai metode itu, metode ceramah aja bahkan sambil tiduran. Lucu dan gondok juga terkadang. Tapi, kembali pada satu kata, sabar.

Lanjut, ke pasar buat beli perlengkapan di rumah. Inipun dilakukan kejar tayang, mengingat waktu makan obat si abang ditentukan. Harus buru-buru berpacu dengan waktu. Setelah obat si abang dimakan tepat waktu, siap-siap berangkat ke tempat kerja. Tempat mengabdi yang jauh dari kampung halaman dan keluarga tentunya.

Nah, sekarang nulisnya sambil kejar tayang sama kencangnya bus. Sepertinya juga kejar tayang dengan hujan yang akan turun. Alhasil, ya tulisan yang serba kejar tayang.