Susi Respati Setyorini

Guru kimia yang jatuh cinta dengan tulis menulis. Ingin menulis apa aja dan di mana aja....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tragedi Mawar Putih
SS bing

Tragedi Mawar Putih

Malam paling romantis akan terjadi lima menit lagi. Gion seolah ingin memutar jarum jam lebih cepat agar bidadarinya sudah ada di depannya.

Keresahan membuatnya sedikit tidak sabaran, terlebih lagi dengan kata menanti. Selain juga ketakutan akan gagalnya misi hari ini.

“Gi,” panggilan lembut yang tak asing baginya. Ya, Gio tahu persis pemilik suara itu.

Gio membalikkan badan. Bidadari yang sedari tadi ditunggu kini nyata dihadapannya. Menggunakan gaun warna biru pastel bercorak bunga. Berselempang tas kecil warna Soft pink dan sepatu flat warna senada. Riasannya natural, sederhana saja. Tapi justru membuat Gio begitu menggilainya.

Senyum Gio terkembang. Penantiannya sedari tadi tak menyisakan kesia-siaan.

“Nay,” Gio mendadak gugup. Tak mampu mengendalikan gemuruh dihatinya. Sejenak lupa akan kata yang sejak kemarin disusunnya. Salah tingkah pun melanda Gio hingga membiarkan Naya berdiri lama.

“Aku gak disuruh duduk?” tanya Naya.

“Ah.. Eh.. Iya.. Maaf.. Duduk, Nay.” Gio menarik kursi untuknya.

Kini mereka duduk berhadapan. Mata Gio berbinar. Menatap dalam ke arah wanita pujaannya. Senyum pun tak lepas dari bibirnya. Kebahagiaan yang dinanti sejak lama.

“Nay, pejamkan matamu,” pinta Gio.

“Untuk apa ?” tanya Naya.

Gio tak ingin memberitahukan tentang surprise party -nya malam ini.

“Pejamkan, Nay.”

Naya menurut. Dan terpejam. Sejurus dengan itu, Gio mengeluarkan buket bunga yang disimpannya. Berdiri di belakang Naya, Gio melingkarkan tangan yang memegang buket bunga itu.

“Buka mata, Nay,” bisiknya lirih.

Naya membuka matanya pelan. Berharap sesuatu yang indah terjadi di depan matanya.

“Maukah menikah denganku, Nay?” lirihnya di samping telinga.

Tiba-tiba Naya bangkit dan menepis tangan Gio yang memegang buket itu. Bunga mawar putih terlempar dan berserakan di lantai.

Naya mundur beberapa langkah sambil memperhatikan bunga yang terserak. Gio bingung dan terkejut melihat perubahan sikap Naya.

Wajah Naya pucat. Dengan sorot mata yang tajam dia memandang Gio.

“Nay...”

Gio mencoba menenangkan Naya dengan gerakan tangannya. Naya makin berusaha mundur selangkah menghindari Gio yang masih kebingungan.

“Nay, ada apa?”

Gio mendekati Naya. Tubuhnya gemetaran. Setelah beberapa saat, direngkuhnya tubuh gemetar itu. Walaupun sedikit berontak. Akhirnya Gio berhasil membuatnya sedikit tenang. Hingga menyisakan isakan kepiluan.

Gio membiarkan Naya menenggelamkan wajahnya. Menumpahkan segenap rasa di balik penolakannya pada mawar putih pemberian Gio.

Walau ada banyak tanya di kepala Gio, dia sabar menanti saatnya Naya bercerita.

“Aku benci mawar putih!” Di sela isakannya. Gio terdiam mendengar suara parau Naya. Tangisnya lepas. Dada Gio menjadi tempatnya menumpahkan tangisnya.

“Setiap yang kukasihi pergi. Semua karena mawar putih.”

Gio pun tersenyum. Kini dia memahami penolakan Naya yang baru saja terjadi.

“Aku tidak ingin terjadi padamu.”

Gio menarik Naya kembali ke dalam pelukannya. Kebahagiaan yang lama dinanti kini hadir sudah. Naya tak perlu lagi menjelaskan alasan mengapa dia begitu marah tadi.

Dan malam itu, Gio kembali mengulang kalimatnya. Diiringi rintikan hujan menembus malam. Sebuah anugerah dari langit yang selalu menyimpan rasa juga kenangan.

Naya sudah melupakan mawar putihnya. Dengan anggukan kepalanya untuk menyatakan jawabannya. Romantisme di bawah siraman air hujan pun tercipta.

Gelora merah jambu serta binar bahagia tak beranjak dari wajah mereka. Kebahagiaan atas asmara yang menemukan tujuannya.

“Mimpi indah ya, Nay.”

Pesan mesra Gio setelah mendaratkan kecupan di kening Naya. Naya keluar dari mobil swmbari memeluk mawar putih pemberian Gio. Sepertinya Naya berhasil menata traumanya.

Naya melambaikan tangannya. Gio pun berlalu. Naya membuka pintu pagar dan tak sengaja menjatuhkan buket mawar putihnya.

Sementara itu di tikungan jalan, terdengar bunyi benturan teramat kuat.

Braaakkkkk!!!

Airmolek-kelayang, 09.03.2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wooow..so sweet....

09 Mar
Balas

muah muahhh

09 Mar



search

New Post