Gunung Kawi terletak di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Lokasinya berada di lereng Gunung Kawi sebelah selatan.

Ada Ritual Suro yang sering dilakukan masyarakat Gunung Kawi. Ritual Suro dilakukan pada malam 1 Muharam, dalam kalender Jawa dikenal sebagai bulan Suro.

Ritual ini dilakukan di kawasan pesarean yang dikenal sebagai destinasi wisata religi yang sudah terkenal hingga ke luar daerah, tempat ini juga memiliki banyak cerita mistis dan hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan atau kekuatan gaib. Jarak tempat ini dari pusat kota Malang sekitar 36 km. Pesarean ini terletak di kawasan pemukiman padat penduduk, seperti perkampungan di atas bukit.

Ritual 1 Suro dilakukan dengan cara melakukan kirab budaya yang diikuti oleh masyarakat sekitar menuju Plataran Gunung Kawi.

Sebelum tiba di Plataran, sekitar 15.000 warga arak sangkala (perwujudan dari sifat angkara murka dan mara bahaya) atau yang lebih dikenal ogoh-ogoh, selain ogoh-ogoh berbagai jolen yang berisi hasil bumi juga di kirab. Menariknya, jolen dihiasi dengan berbagai figur seperti kesatria dan naga, kendedes, raksasa dan naga, hingga jolen yang dibentuk satu set replika gamelan lengkap dengan dalang.

Meski harus menempuh jarak 3 km dengan medan menanjak, namum para peserta kirab tetap semangat mencapai Plataran yang berada di ketinggian 2860 m diatas permukaan laut.

Puncak dari ritual ini diakhiri dengan prosesi pembakaran sangkala di hadapan banyak orang. Sebelum membakar, tokoh adat melakukan ritual khusus. Tujuan pembakaran ini dilakukan sebagai simbol terbakarnya nafsu angkara murka manusia.

Ritual ini ditujukan untuk menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan dalam memberikan berkah pada awal tahun baru, serta agar warga desa diberi rahmat, dihindarkan dari mara bahaya, terjaga dalam kedamaian dan tercipta kemakmuran.

Secara khusus saya ucapkan terimaksih kepada Ibu Arfida BR., Dra., M.S. selaku dosen pengajar Bahasa Indonesia atas dorongan dalam terbitnya artikel ini.