Mendadak Bisu
Hari ini dia libur. Aku minta anterin ke kampus untuk mengurusi KRS. Rencana awal habis Zuhur.
"Panas."
"Ya, nanti pukul 11 saja." kataku sambil menjemur pakaian.
Lalu ku rebus kentang untuk bikin siomay. Aku juga menanak nasi.
Ku lihat dia tidur.
Ya, ku diamkan.
Barangkali dia capek.
Ku baca statusnya,
"Katanya pergi pukul 11."
Aku tertawa. Lha dia aja tidur.
Bangun tidur dia salat Zuhur. Langsung nyuci sprei.
"Nanti kampus tutup pukul 16.00. Kita berangkat pukul 15.00, ya." pintaku.
"Berangkat sendiri, aja." sahutnya lirih.
Dheg.
Lirih dan lembut kalimatnya.
Namun mengapa hatiku perih?
Luka.
Benar-benar luka.
Aku diam.
Tak lagi bicara.
Ku tahan tangisku.
Meski akhirnya jebol juga.
Yaa, Allah.
Berilah hamba kekuatan dan kemampuan nyetir mobil sendiri.
Aamiin.
Ungaran, 10 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah.. Tega. Teganya.. Keren tulisannya bunda...
Sudah saya follow bunda
Mantap, Bu Reni. Semoga kuat ya..