Efektifkah jika lembaga PAUD memasuki era new normal?

oleh Remmi Yuliani.S.Pd MM

Kerinduan untuk kembali bercanda dan bersenda gurau dengan anak didik di lembaga PAUD merupakan kebahagiaan kita semua , baik itu orang tua, majelis guru, para ibu-ibu yang bertugas menyiapkan menu makannan anak didik setiapa hari, dan terutama anak didik itu sendiri Setiap hari melalui chat di wa group wali murid selalu diwarnai

“ aku kangen bu guru”,

“Aku kangen teman-teman bermain”.

“Aku sudah jenuh di rumah”

begitu celoteh mereka silih berganti. Belum lagi chaat dari orang tua

“Anak-anak ngak mau patuh sama kami bu” ,

“Kapan ya anak-anak bisa sekolah lagi bu ?”

dan banyak lagi komentar-komentar yang mereka munculkan. Namun apa boleh dikata pandemi covid 19 belum lagi menunjukkan tanada-tanda akan berakhir. Walaupun disana-sini di beberapa daerah sudah ada yang memasuki zona hijau. Berkenaan dengan wacana New normal, dan apabila lembaga Pendidikan anak usia dini termasuk yang diizinkan untuk beroperasi kembali menurut penulis perlu pengkajian ulang kembali. Karena dengan membuka kembali lauanan PAUD di masa pandemi yang belum tuntas ini merupakan pertarungan yang cukup besar Salah h satu prinsip belajar anak usia dini adalah Bermain sambil belajar, Merdeka Belajar. Dalam bermain di layanan anak usia dini anak didik sudah pasti eksplor . Majelis guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar sudah pasti melaksanakan interaksi langsung terhadap anak didik, berjabat tangan ketika mereka datang dan pulang, memeluk dan membelai anak, mengusap –usap kepala anak , mengantarkan mereka toilet traniinig dan lain-lain Ke semua itu merupakan bentuk-bentuk pembiasaan yang harus ditanamkan kepada anak didik. Setiap hari untuk mestimulus perkembangan dan kemandirian mereka. Ada 6 program pengembangan yang menjadi menu pembelajaran di layanan anak usia di.

1. Pengembanagn nilai agama dan moral

2.pengembnagan social emosional,

3 pengembanagn bahasa,

4 pengembangan kognitif,

5 pengembanagn fisik motoric dan

6 adalah pengembangan seni.

Kesemuanya itu dalam pelaksanaan proses belajar mengajar seorang guru memberikan contoh,, membimbing, dalam bentuk lebih banyak ke kontak fisik. Jadi dalam arti kata rasanya akan canggung dan tidak maksimal ketika pembelajaran di PAUD harus jaga jarak , menggunakan masker, menggunakan, Filed Shield.salah satu contoh aktifitas motorik kasar di lembaga PAUD “ tugas perkembangn jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung,melempar, menangkap, serta menjaga keseimbangan . Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar dan pada usia 4 sd 6 tahun ini anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, untuk itu kehadiran orang dewasa di lingkungan mereka bermain yang akan mendampingi mereka dalam bermain merupakan suatu hal yang sangat urgensi, Untuk kesemua aktifitas tersebu pada umumnya tidak dapat dilaksanakan dengan jaga jarak. Dari uraian penulis diatas dapat penulis simpulkan bahwa perlu pengkajian yang matang untuk lembaga PAUD memasuki NEW NORMAL untuk saat ini .