Lidah memang tak bertulang, ibarat pedang, salah menghunuskan maka akan memakan diri sendiri. Itulah ancaman lidah yang mesti difikirkan sebelum digunakan. Bila sudah terlontar tanpa kendali fikiran maka akan jadi runyam urusan. Seringkali juga fikiran/logika yang berperan akan kalah juga menghadapi perasaan orang yang gak keruan.

Menghadapi orang yang baperan atau banyak main diperasaan, akan membuat kita bingung, karena sudah terlanjur berkata-kata. Walupun apa yang kita katakan itu sesuai dengan nalar. Sesuai dengan logika pemecahan maasalahnya. Itulah sering dijumpai perasaan yang mendominasi, terlebih perasaan yang negatif. Ini memang butuh latihan untuk menjauhkan hati dari sak wasangka negatif. Tak ada yang baik yang dapat diambil dari setiap orang yang dihadapi. Yang terlihat semua kejelekannya. Tak ada satupun terlihat baik. Hal ini bisa saja terjadi bila seorang itu sudah merasa lelah dalam permainan. Berharap yang terbaik untuk semua.

Anak-anakku, Ibu berharap banyak akan kesuksesas dunia dan akhirat yang kalian akan perjuangkan. Apalah artinya kesuksesan dunia yang sempit dan sementara pula. Sadar Anakku, jangan sampai kalian terpedaya dengan rayuan semu yang menggoda.

Tepat Pukul 24.00 wib di tanggal 31 Dsember 2024, hari Selasa. Seluruh langit bersuara dengan semaraknya. Bersahut-sahutan tanpa henti, diirngi terangnya kembang api yang kelap-kelip bergantian. Meluncur keatas dan disertai dentuman keras, memancarkan berjuta warna dan percikan megah. Semua beriringan. di tengah malam pukul 24.00 wib. Dimana anak-anakku tersayang. Sibuk menyambut tahun baru bersama teman-temannya. Berharap yang terbaik untuk anak-anakku sayang. Menjadi anak-anak sholeh dan sholehah kebanggan kedua orang tua. Diberi kemudahan dalam urusan akhirat dan duniannya.

Selamat tinggal 2024, selamat datang 2025, berharap tahun ini lebih baik dalam urusan akhirat dan dunia. Dimudahkan urusan dan dilancarkan , diberikan kesehatan dan kebahagiaan. Asmiiin.