# Tagur 37

Pagi-pagi Pardi mengantar 2  orang anaknya yang masih sekolah SD yang berjarak sekitar 2 km dari trumahnya. Sampai dirumah Pardi berpapasan dengan isti istriny yang mau berangkat kerja dengan sedikit mengomel istrinya berucap " Saya berangkat kerja selesaikan semua pekerjaan" Pardi berlalu sambil senyum dan bergumam " Saya harus mencari pekerjaan" Pardi sedang tidak bekerja karna baru di kena perampingan tenaga di perusahaannya bekerja. Tak jarang Isti sang istrinya merendahkan Pardi karena tidak mempunyai penghasilan. Disaat  pardi bekerja pun penghasilan   istrinya lebih besar dari penghasilan Pardi.

Setelah Isti berangkat kerja, Pardi pergi ingin mencari pekerjaan degan harapan ingin punya penghasilan sendiri, agar tidak direndahkan oleh sangtri apalagi di depan anak,-anaknya. Pardi mendapatksn yaitu di terima sebagai kuli bangunan pada sebuah proyek pembangunan di daerahnya karena bantuan dari pak Sandi tetangganya. 

Malang yang tak dapat ditolak oleh Pardi, saat bekerja kecelakaan kerja tak bisa di hindari oleh Pak Sandi dan kawan-kawan nya. Tapi syukur saat kecelakaan terjadi Pardi dengan sigap membabantu pak Sandi dan kawan-kawannya selamat, tapi Pardi yang cedera dalam kecelakaan ini. Pardi di bawa oleh kawan sekerjanya ke rumah sakit untuk di pengobatan kemudian diantar pulang kerumahnya. Sampai di rumah Pardi tidak ada orang, maka pak Sandi menunggu Isrti Pardi. Beberapa saat Isti datang bersama anak-anaknya dengan sedikit heran Isti bertanya "ada apa dan apa yang terjadi" belum sempat Pak Sandi menjawab pertanyaan Isti , terdengar tangisan anak sulung Pardi sambil berkata "Ayaaah Ayah kenapa" tanpa menghentikan tangisnya. " Ayah mu tak apa-apa tadi ayahmuenjadi Pahlawan kami, dia berhasil menyelamatkan kami saat bekerja. Dengan sedikit heran Isti bergumam "bekerja". Maafkan ku  ya" ujar Apak Sandi. " Terimakasih Pak telah membawa ayah saya pulang" ucap si sulung Pardi. "Baik lak kami pamit" ujar pak Sandi sampul menyerahkan amplop dari teman -teman Pardi.

'