#Tagur 41

Jumaat pagi tanggal 25 februari telah terjadi gempa di Pasaman dan Pasama Barat. Gempa terjadi padi sekitarar pukul 8.30 saat itu jam pelajaran ke pertama setelah kultum di mulai, maka semua siswa dan guru berhamburan ke luar. Selang beberapa menit setelah siswa sudah masuk lokal kembali datang lagi gempa ke dua yang sangat kuat maka berhamburan lagi keluar...Ya Allah...memang sangat kuat, saat itu ingatan langsung kepada 2 orang anak ku yang sedang di sekolah SD yang berjarak sekitar 300;,,m dari sekolah ku, lansung ku menuju ke sekolah mereka. Sampainya ku di sekolah mereka satu anak kunlangsung menangis sekuat- kuatnya melampiaskan rasa takutnya. Setelelah ayahnya tiba anak langsung di bawa pulang oleh ayahnya.

Aku kembali kemadrasah, sampai di madrasah siswa di kumpulkan untuk diberi pengertian sebelum pulang, kemudian siswa baru di pulangkan, termasuk gurunya. Sampai di rumah aku langsung siap-siap untuk pulang kampung ke Malampah. Malampah adalah daerah yang terkena dampak gempa paling parah. Karena nagari malam berada di bawah gunung pasamsmn yang bersebelahan dengan gunung Talamau yang diduga sebagai pusat gempa.

Banyak kampung di nagari malpsh kec. Tigo nagari yang rata-rata rumah penduduknya roboh dan malah rata dengan tanah. Seperti kampung Malayu, kp. Rawang, air apung, resetlemen, dan kampung lain yang berada di sekitar kaki gunung Pasaman. Untuk pasar malam sudah harus di kosong kan karena daerahnya rendah, yang ditakutkan lagi tidak hanya gempa tapi banjir bandang yang berasal dari reruntuhan gunung Pasaman. semoga masyarakat Pasaman selamat dan tidak ada Lsgi korban jiwa.