#Taguur 17

Pinang adalah salah satu jenis tumbuhan monokotil yang tergolong palem-paleman. Pinang juga merupakan yang di perdagangan. Pinang biasanya di tanam tanah perbatasan antara kebun yang satu dengan kebun yang lain. Karna pengalaman di kampung saya, jika pinang di tanam di kebun maksudnya di tanam sepenuh kebun maka tidak mau berbuah. Maka dari pengalaman itu saya simpulkan bahwa pinang hanya akan tumpuh produktif jika tanam diranah perbatasan antar kebun.

Pinang biasanya di panen jika buah sudah menguning, bisa di panen dengan cara di juluk dengan alat dari bambu pada ujungnya di beri pisau untuk mengiris tandan pinang. Apabila batang pinang sudah mulai tinggi cara memanennya adalah pinang ditunggu jatuh kemudian dipungut. Karna apabila batang sudah tinggi sulit untuk menjulukinya. Setelah pinang di panen lalu di kupas kemudian di jemur.

Cara mengupas buah pinang adalah ada yang dengan cara pinang di belah kemudian di jemur, setelah buah sudah mulai merenggang dari kulitnya bisa di congkel dengan menggunakan ujung pisau atau dengan benda yang ujungnya runcing.. Selain dengan cara di belah pinang juga bisa dikupas dengan cara dijemur ketika bulat-bulat setelah kulitnya kering baru di belah maka isinya lepas darI kulitnya. Setelah pinang dikupas sebelum dijual maka pinang harus dijemur sampai kering. Semakin kering maka harga jualnya semakin tinggi. Bagi masyarakat di pedesaan pinang sangat membantu kehidupan ekonomi masyarakat. Karna pinang mempunyai harga yang stabil sepanjang tahun yaitu berkisar antara Rp. 15.000- Rp.20.000.