(#TantanganGurusiana hari ke-91#)

Bu Siti melakukan sidak mendadak pada tas Fathur dan Malik. Dengan kesal keduanya bergegas mengambil tas mereka dan menyerahkan ke Bu Siti. Kemudian mereka kembali duduk di depan TV  menonton anime Naruto shipuden di GTV.

Bu Siti melihat isi kedua tas anaknya. Tas si Fathur bersih dan rapi. Nilai latihannya bagus-bagus, tulisannya juga sudah rapi, berarti tidak ada masalah. Bu Siti pun beralih ke tas Malik. Baru saja membuka isi tasnya, Bu Siti langsung tutup hidung.  Ternyata didalamnya terdapat kaus kaki kotor, dan sisa roti sandwic. Tak cuma itu, nilai latihan Malik yang rata-rata di bawah kkm. Wajar, karena tulisan Malik seperti cakar ayam, membuat Bu Siti geleng-geleng kepala.

Kesalahan Malik tak bisa dibiarkan, Bu Sitipun memanggil Malik. Setelah Malik datang, Bu Siti menjelaskan kesalahan Malik satu persatu agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi. Bu Siti meminta  Malik untuk menyimpan sisa makanan di kotak kue dan meletakkan kaus kaki ke mesin cuci sepulang sekolah. Malik harus latihan menulis setiap Magrib agar tulisannya bisa terbaca, bersih dan rapi. Malik menolak keras tulisannya diubah, karena tulisannya mirip tulisan dokter. Malik mau jadi dokter. “Tulisan  Dokter itu  sengaja dibuat jelek seperti cakar ayam dek, agar resepnya nggak bisa dibaca sembarangan, resep itu kan mahal ” jelas Hani terkekeh geli. Malik ber O ria, dalam hati Bu Siti berkata masuk diakal juga argumen Hani.

Solok, 19 Juli 2020