Ana (Cerbung Part 17)
(#Tantangan Gurusiana hari 258#)
Ah gimana ini? Atau soal itu ia kerjakan nanti saja setelah Pak Aris pulang. Kalau ia minta hotspot, apakah tuannya mau berbagi? Bisik Ana dalam hati. Kegundahannya membuat perutnya makin melilit karena lapar. Kebiasaan jelek yang ia punya. Perutnya akan terasa sangat lapar kalau sedang stress.
Perih, berbunyi kriyuk kriyuk minta di isi. Akhirnya, ia memutuskan untuk makan lebih dahulu. Ya, siapa tahu tuannya sudah makan di luar sana. Sebenarnya ia segan, tapi whatever lah, Pak Aris kan sudah bilang kalau mau makan tidak usah menunggu dia.
Ana makan dengan lahap, cita rasa masakannya patut diacungkan jempol membuat ia menambah nasi. Sekarang ia baru bisa makanan yang banyak protein dan bergizi. Hal ini bisa jadi akan membuat dirinya gendut. Tapi dipikir-pikir, bukankah sekarang ia memang kurus kekurangan gizi? Ah nggak segitu amat kali.
Kenyataannya, sebanyak apapun ia makan, dia tidak bakalan gendut. Energi dari makanan itu setara dengan energi yang dia keluarkan untuk belajar dan bekerja. Butuh tenaga ekstra untuk mengerjakan pekerjaan rumah, apalagi rumah segede majikannya. Bisa jadi kalau ia sedikit makan, maka ia akan tepar dan terbaring di ranjang. Tapi tak tertutup kemungkinan ia akan gendut, kalau ia selalu tidur siang dan makan dengan teratur.
Siap Shalat Isya, Ana kembali cemas. Pak Aris belum juga pulang. Ia takut terjadi apa-apa pada majikannya.
Ditelpon nggak ya?.. Ana ragu-ragu untuk menghubungi majikannya. Apa pantas seorang pembantu menelpon tuannya. Apakah tuannya akan mengangkat telponnya? Lebih baik telpon aja, daripada cemas tak karuan kayak gini kata Ana lirih sembari mencari nomor kontak Pak Aris.
Nada tersambung, tapi tak diangkat. Ana mencoba sekali lagi. Lagi-lagi tak diangkat.
Ana semakin cemas, ia ingat saat ayah dan ibunya mengalami kecelakaan. Ana kembali mendial nomor tuannya dan berdoa semoga tuannya selamat dari marabahaya. Jawabannya tetap sama, tak diangkat.
“Kok, nggak diangkat sih, angkat dong Pak” kata Ana berbicara sendiri.
Atau mungkin tuannya sedang di jalan. Kalau lagi mengendarai mobil, sudah pasti kesulitan untuk mengangkat telpon. Pikir Ana lagi. Tapi tetap saja, rasa cemas itu mengelayutinya.
Ana mendial lagi, ia takut, cemas, dan sangat .. sangat berharap ..tuannya mengangkat panggilannya.
Alhamdulillah, diangkat.
Sementara Aris yang sedang di jalan, segera mengangkat Hpnya yang terus menerus berbunyi. Kepingin tak menjawab, tapi karena nada panggilan selalu berbunyi membuat Aris menjawab panggilan itu.
“Assalamualaikum Pak, Ini Ana” Ia mendengar suara lembut dari Hp nya. Ternyata gadis kecil dirumahnya yang telpon.
“ Waalaikumsalam, ada apa Na?” tanya Aris heran, apa mungkin gadis itu takut sendirian di rumah?
“Bapak udah nyampe di mana?”
“Ini sedang di jalan, kenapa?”
“Hmm.., cuma mau mastiin aja Pak. Cemas sih, Bapak pulang kan? Masalahnya paket data Ana habis, jadi ngak bisa baca pesan dari Bapak. Bapak tidak kenapa-kenapa kan? tanya bertubi-tubi.
Mendengar pertanyaan Ana membuat hati Aris menghangat. Senang ada yang mengkhawatirkan dirinya.
“Iya pulang, bentar lagi nyampai”
“Syukurlah, ditunggu ya Pak, Asalamualaikum “ Hati Ana lega, apa yang dikhawatirkannya tidak terjadi.
“Walaikumsalam” jawab Aris tersenyum.
Perhatian sekali tuh anak, kalau kayak gini berasa punya bini gue, gumam Aris sambil memberhentikan mobil saat melihat lampu merah menyala di perempatan jalan menuju rumahnya.
Bersambung…
Solok, 24 Desember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ada rasa keduanya....mungkinkah nanti....mantapBu dtunggu lanjutannya
Makasih Bu Melti, sudah mau singgah. Insyaallah