Jenis-jenis Puisi
Tantangan hari ke - 7
Jenis-jenis puisi
Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain:
Jumlah kata dalam 1 baris
Jumlah baris dalam 1 bait
Persajakan (rima)
Banyak suku kata tiap baris
Irama
Ciri puisi lama:
Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Mantra
Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contoh:
Assalamu’alaikum putri satulung besarYang beralun berilir simayang. Mari kecil, kemari. Aku menyanggul rambutmu.Aku membawa sadap gading. Akan membasuh mukamu
Pantun
Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka. Contoh pantun nasihat:
Kalau ada jarum patahJangan dimasukkan ke dalam petiKalau ada kataku yang salahJangan dimasukkan ke dalam hati
Karmina
Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek. Contoh:
Dahulu parang sekarang besi (a)Dahulu sayang sekarang benci (a)
Seloka
Seloka adalah pantun berkait. Contoh:
Lurus jalan ke Payakumbuh,Kayu jati bertimbal jalan.Di mana hati tak kan rusuh,Ibu mati bapak berjalan.
Gurindam
Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat. Contoh:
Kurang pikir kurang siasat (a)Tentu dirimu akan tersesat (a)Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)Bagai rumah tiada bertiang (b)Jika suami tiada berhati lurus (c)Istri pun kelak menjadi kurus (c)
Syair
Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita. Contoh:
Pada zaman dahulu kala (a)Tersebutlah sebuah cerita (a)Sebuah negeri yang aman sentosa (a)Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Talibun
Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris. Contoh:
Kalau anak pergi ke pekanYu beli belanak pun beli sampiranIkan panjang beli dahuluKalau anak pergi berjalanIbu cari sanak pun cari isiInduk semang cari dahulu
Puisi baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Baru:
Bentuknya rapi, simetris;Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;Sebagian besar puisi empat seuntai;Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar): 4-5 suku kata.
Balada
Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”.
Himne
Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan. Contoh:
Bahkan batu-batu yang keras dan bisuMengagungkan namaMu dengan cara sendiriMenggeliat derita pada lekuk dan likubawah sayatan khianat dan dusta.Dengan hikmat selalu kupandang patungMumenitikkan darah dari tangan dan kakidari mahkota duri dan membulan pakuYang dikarati oleh dosa manusia.Tanpa luka-luka yang lebar terbukadunia kehilangan sumber kasihBesarlah mereka yang dalam nestapamengenalMu tersalib di dalam hati.(Saini S.K)
Ode
Ode adalah sajak lirik untuk menyatakan pujian terhadap seseorang, benda, peristiwa yang dimuliakan, dan sebagainya[2] . Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum. Contoh:
Generasi Sekarang Di atas puncak gunung fantasi Berdiri aku, dan dari sanaMandang ke bawah, ke tempat berjuangGenerasi sekarang di panjang masaMenciptakan kemegahan baruPantun keindahan IndonesiaYang jadi kenang-kenanganPada zaman dalam dunia(Asmara Hadi)
Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan. Contoh:
Hari ini tak ada tempat berdiri.Sikap lamban berarti mati. Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan.Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.(Iqbal)
Romansa
Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa Prancis Romantique yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra
Elegi
Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang. Contoh:
Senja di Pelabuhan Kecil.Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlautmenghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang,menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerakdan kini tanah dan air tidur hilang ombak.Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalanmenyisir semenanjung, masih pengap harapsekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalandari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap(Chairil Anwar)
Satire
Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin Satura yang berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim, dsb.). Contoh:
Aku bertanya tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon,yang bersajak tentang anggur dan rembulan,sementara ketidakadilan terjadidi sampingnya,dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.(WS Rendra)
Jika ada sumbang saran, tuliskan di kolom komentar, silahkan share untuk berbagi kebaikan. Semoga bermanfaat
Sumber
https://id.m.wekipidia.org
Salam literasi 18 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadi teringat pelajaran sekolah dahulu. Keren, Bu. Salam kenal.
Terima kasih salam kenal juga...
Berasa ikut 'kelas" Bahasa Indonesia
Terima kasih...
keren pelajaran bahasa nya, sukses selalu Bu
Terima kasih
Terima kasih salam kenal juga...
Terima kasih Bu ,jadi tahu tentang macam2 puisi
Okay sama sama bun...
Jadi lebih tahu
Iya bun masih ingat waktu SMP sering disuruh buat tugas...lebih jelas dan terperinci...