Hari ini sudah memasuki hari ke empat bimbingan lomba guru berprestasi. Tinggal dua hari lagi selesai. Lumayan melelahkan. Namun aku bersyukur karena tahun ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa menyelenggarakan program bimbingan bagi pemenang lomba guru, kepala sekolah, pengawas dan tendik tingkat kota. Bimbingan ini bertujuan untuk memberi bekal dan pemantapan menghadapi lomba di tingkat propinsi. Hari pertama kegiatan tentang orientasi dan pengarahan dari Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Langsa. Hari ke dua pemantapan materi yang disampaikan oleh narasumber. Dan kemarin adalah presentasi karya tulis best practice dan penelitian tindakan kelas peserta di depan narasumber dan peserta bimtek lainnya.

Masih aku ingat beberapa catatan, kritikan dan saran dari narasumber terhadap presentasi penelitian tindakan kelasku kemarin. “Performance Ibu tidak ada gregetnya. Bagaimana juri akan tertarik dengan presentasi yang Ibu tampilkan. Dan satu lagi, karya tulis Ibu itu biasa saja, tidak ada inovasinya!”. kata salah seorang narasumber. Makjleb, dada dan telingaku rasanya panas sekali. Seperti menelan pil kina. Rasanya ingin aku protes atas penilaiannya, tapi aku tahan. Aku tidak boleh emosi. Aku harus berjiwa besar. Bagaimanapun kritikan pedas itu aku butuhkan untuk perbaikan performance dan karya tulisku nanti.

Kegiatan bimbingan hari ini lumayan santai, yaitu memperbaiki portofolio. Sudah lima belas menit lewat dari jadwal, tapi acara belum dimulai. Kami sibuk mempersiapkan portofolio masing-masing. Tiba-tiba salah seorang narasumber memanggil namaku. Aku kaget, dan segera maju ke depan. Lalu dia bertanya padaku “Tolong Ibu simpulkan hasil presentasi penelitian tindakan kelas ibu kemarin”. Lalu panjang lebar aku paparkan jawabanku sesuai dengan kritikan dan saran dari narasumber. “Bukan itu yang saya maksud Bu!” jawab narasumber itu. “Maaf Bu, saya sudah menjelaskan semuanya, saya pikir tidak ada yang kurang” jawabku yakin. “Belum semuanya, masih ada yang kurang. Coba Ibu ingat-ingat lagi. Dan bila Ibu tidak bisa menjawab, Kami narasumber tidak bisa meloloskan Ibu!”. Ataghfirullah, batinku. Aku putar otakku. Ada apa ini? Aku bingung, kalut dan sedih. Di depan seluruh peserta aku merasa malu sekali. Lebih malu dari kemarin. Apa salahku? Kok tega sekali dia bilang seperti itu, cerca hatiku. Aku hampir menangis. Dan....

“Happy birthday to you . Selamat ulang tahun ya Bu Ratna!!!”. Tiba-tiba seorang peserta masuk ke ruangan sambal membawa kue tart. Dan hupp. Pelukan hangat dari ibu narasumber.

Langsa, 7 Nopember 2020

#Tagur H7

#Salam Literasi