Ratna Dewi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
(Bukan) Kartini  - (Tantangan Menulis hari Ke 1)

(Bukan) Kartini - (Tantangan Menulis hari Ke 1)

Nenek Bani 'ah. Begitu lah orang - orang kampung memanggil nya . Hidup di bawah garis kemiskinan dan tanpa mengenyam pendidikan. Keadaan lah yg membuatnya seperti itu. Terlahir pada zaman penjajahan, yaitu sekitar tahun 1936. Karena memang tahun kelahiran tidak catat pada zaman itu, sehingga hanya bisa di perkirakan saja.

Pada saat itu, indonesia belum lah merdeka. Jangan kan untuk bersekolah, makan saja susah. Di tambah lagi, kedua org tua yang begitu cepat meninggalkannya. Ya, kedua orang tua nenek Bani'ah meninggal ketika nenek baniah masih sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Namun, takdir berkata lain. Tapi beruntung lah ada bibi dari nenek baniah yg mau merawat nya. Nenek baniah bukan lah satu-satu nya anak yg di rawat oleh bibinya. Masih ada beberapa anggota keluarga yang juga di tanggung oleh bibinya.

Nek baniah di nikahkan ketika berumur 14 tahun. Menjadi istri ketiga dari seorang anak tunggal, yg masih merupakan keluarga jauh dengan nek baniah.

Kepahitan hidup menerpa nek baniah untuk tetap berjuang dan bertahan. Berjuang seorang diri membesarkan ke lima anak nya karena sang suami juga telah meninggalkan nya ketika nek baniah masih membutuhkan sandaran hidup.

Namun, nenek baniah tak pernah menyerah untuk membesarkan anak -anak nya. Hidup memberi pendidikan kepada nek baniah untuk terus belajar. Belajar mengarungi kehidupan. Memasak, membesarkan anak, sampai belajar mengais rejeki di lakoni nya demi si buah hati . Di tengah perjuangan hidup nenek baniah, ternyata pemerintah memberi angin segar kepada nenek baniah , untuk bisa mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat (SR). Sehingga, sedikit - sedikit bisa membaca. Ini merupakan modal hidup baginya untuk terus berjuang. Ya, nenek baniah adalah seorang pejuang kehidupan. Bagi keluarga nya, nenek baniah adalah pahlawan. Nenek baniah bukanlah kartini yang memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan gender bagi wanita. Tapi ia adalah pejuang bagi dirinya sendiri untuk terus belajar. Belajar dari alam untuk mempertahankan hidup dan keluarganya.

Selamat hari kartini, untuk mereka yang terus mau berjuang. Selamat hari kartini juga untuk nenek baniah yang (bukan) kartini.

*Postingan Pertama,Mohon Krisan.Terima kasih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lum santiang lai bun,, tp hari 2 dak bisa posting krn sinyal sangat susah tampek aku,,

24 Apr
Balas

Lah santiang wewe nulis.... Lnjutkan we.

23 Apr
Balas



search

New Post