Puisi "Tanah Berdebu"
Ada damai dalam rumah beralaskan tanah berdebu
Ada rindu yang terus menggebu
Ada doa membebaskan belenggu
Tiada malu aku mengaku
Tentang siapa dirimu
Kemelaratan bisa datang pada kamu atau aku
Dan menjadi tabah adalah pilihan ditengah sembilu
Tiada ragu di dadaku
Aku hanya menunggu
Saat kau menjemputku
Batang, 1 Januari 2019
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Amazing... sukses selalu .
Sukses juga untuk bu Dafrita
Subhanallah, puisi yang menggugah jiwa, getarkan hati, hentakkan pikiran. Sukses selalu dan barakallah
Wa fik barakallah Bu Siti
Puisi yang indah dan penuh makna Bu Ratih....Semoga selalu sehat dan menginspirasi..Barakallah..
Aamiin, sehat dan sukses utk Bu Rini
Subhanallah... Sukses selalu. Salam kenal dari makassar
Salam kenal juga ibu Ruslina, saya ada kawan di Enrekang