Ratih Khairani

Penulis seorang wanita yang bernama Ratih Khairani ,lahir dan dibesarkan di kota Pangkalan Susu pada tanggal 28 Juni 1987.Penulis menempuh pendidikan sekolah da...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pengalaman yang Tak Terlupakan

2. PENGALAMAN YANG TAK TERLUPAKAN

Impian ku sedari kecil ingin menjadi seorang guru .Sedari kecil aku sering bermain guru guruan bersama teman – temanku. Kalau bermain aku tidak pernah mau menjadi siswanya,ya harus aku dong yang jadi gurunya. Aku mengajar layaknya seorang guru. Kebetulan ibuku adaalah seorang guru SD. Aku termotivasi menjadi guru karena sering melihat ibu mengajar di depan kelas. Saat melihat ibu mengajar, imajinasiku melayang seakan aku yang sedang mengajar di depan kelas ,(hehehe, senyum – senyum sendiri ).

Waktu aku duduk di bangku sekolah dasar, hampir setiap malam kami berkumpul di rumah salah satu teman, dan aku mulai mengajar seperti guru di sekolah, memberi pelajaran ,memberikan tugas , menilai hasil kerja teman – teman sampai membuat rapot .Yang anehnya teman- teman mau aja nurut.

Aku terus berandai menjadi seorang guru professional. Setiap ada pertanyaan dari guru tentang ‘apa cita- citamu saat besar nanti?’’, dengan semangat aku langsung menjawab ..,GURUUUUUUU. Aku terus belajar sepenuh hati agar cita- citaku tercapai. Aku ingin menjadi juara kelas pertama di waktu SD, tapi aku tidak pernah bisa, karena temanku sangat pintar dan sangat sulit aku taklukkan. Selalu dia yang mendapat juara kelas dan aku hanya kebagian juara 2 sampe 5.Namun niatku tetap kuat kelak ingin menjadi seorang guru . Pada saat melanjutkan sekolah di SLTP Negeri aku sangat menyukai pelajaran bahasa inggris, padahal sebelum ya aku belum pernah mengenal abjad inggris. Aku bertemu dengan guru Bahasa Inggris, waktu aku duduk di kelas 1 SLTP ,beliau sangat memotivasi. Kalau tidak salah yang mengajar di kelas itu adalah miss poppy yang merupakan guru baru disekolah saya.Dan saat ini beliau ada di tengah – tengah kita. Mungkin beliau tidak ingat dengan saya, tapi saya tidak lupa dengan beliau yang menginspirasi saya dalam belajar bahasa inggris.

Kemudian naik ke kelas 2 , di sekolah ku mendapat undangan mengikuti lomba bahasa inggris di sekolah Samanhudi Tanjung Pura, saat itu aku ingin ikut tapi ragu, namun guru bahasa inggris ku Bu Malau memberikan support agar saya mengikuti lomba tersebut karena beliau bilang saya pasti bisa. Dengan semnagat saya mengikuti lomba tersebut. Dan alhamdulilah no peserta saya mendapat hadiah utama sebuah sepeda . Dengan senang hati aku membawa sepeda baru pulang ke rumah dengan naik angkot di ikat di belakang…yuhuuuuuu senangnya hatiku pulang membawa sepeda baru.Setiba di depan rumah aku berteriak kencang,maaaakkkkkkkkeeeeek awak dapat sepeda baru mak,,,awak menang sambil berlari mendekati ibu.ibu langsung keluar rumah sambil berkata, kenapa nya pulang pulang menjerit. Lalu saya berkata, mak awak menang ni dapat sepeda terus tadi di foto mak masuk majalah.( dengan nada gembira, dan tergesa- gesa ).Ibu pun berkata alhamdulilah.Terus rajin belajar biar dapat nilai yang baik disekolah. Keesokan harinya disekolah, Bu Malau mendengar saya mendapat juara 1, dan akhirnya beliau mendatangi saya lalu memberikan uang kepada saya sebagai hadiah. Saya kesenangan , dan sampai di rumah saya bercerita kepada ibu tentang hadiah yang diberikan beliau.Lalu uang itu di belikan snack oleh ibu saya untuk diberikan kepada dewan guru dan teman di kelasku.

Saat itu, bahasa inggris merupakan pelajaran pavorit bagi saya. Sampai saya tingkat SMA pun masih menjadi utama dibandingkan pelajaran lain. Disini aku bertemu dengan guru bahasa inggris yang menyenangkan dan penuh inspirasi. Gurunya cerewet tapi asyik dalam menyampaikan materi pelajaran. Saya sering curhat ke guru ,kelak ingin menjadi guru bahasa Inggris seperti beliau.Beliau selalu memberikan motivasi agar saya dapat menggapai cita-cita. Sebelum guru memulai pelajaran hari ini, aku selalu belajar di rumah terlebih dahulu , sehingga apa yang ku rasa sulit langsung aku tanyakan kepada guru .

Waktu terus berlalu ,akhirnya masa kelulusan pun tiba. Aku mengikuti program undangan memasuki Universitas .Aku mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Namun aku gagal untuk yang pertama kali.Itu tidak menyurutkan niatku untuk menjadi guru Bahasa Inggris, lalu aku mengambil UMPTN ( Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri ). Sebelum mengikuti ujian , aku mengambil bimbel di sebuah kursus untuk persiapan UMPTN.Aku mengambil jurusan IPC 3 mata pelajaran (Pendidikan Bahas Inggris, Sastra Inggris dan Ilmu Komputer ), Waktu ujian pun tiba. Aku mengikuti ujian dengan kerja keras dan percaya diri.Namun aku merasa tidak puas dengan hasil ujian karena aku merasa banyak sekali kesulitan saat mengisi soal ujian. Kemudian aku mengambil ujian program D2 ekstensi PGSD di Universitas bergengsi Unimed, jurusan ini kujadikan batu loncatan jika aku tidak lulus program s1. Awalnya aku tidak mau karena ku fikir hanya D2, namun kau mendengrakan nasehat ibuku yang mengatakan nanti akan banyak penerimaan PNS dengan jurusan PGSD. Yaaaaa aku sih nurut aja , karena ku fikir tidak masalah mencoba.

Hasil pengumuman pun tiba, saat itu belum ada internet didaerahku. Dari pagi sehabis subuh aku sudah mencari koran terbitan hari itu.Dan ternyata Koran sudah habis dipesan pada hari sebelumnya.Karena abanyak orang yang ingin melihat hasil kelulusan. Lalu aku mencari koran tersebut ke rumah teman, dan hasil yang aku dapatkan ……semua jurusan yang aku piliih ada nama’ Ratih ‘, namun tak satupun ada nama Ratih Khairani. Saat itu perasaanku hancur, aku merasa gagal dan sudah mengecewakan hati orangtuaku. Sedih dan bermurung diri dikamar, tidak mau keluar rumah selama 3 hari.Kalau istilah sekarang ‘Galau tingkat provinsi “. Namun ibu berkata, sabar mungki belum rezeki, kan kita bisa melihat hasil dari program D2 , mana tau lulus. Lalu aku mencari informasi tentang kelulusan program PGSD dan alhamdulilah aku lulus di program ekstensi D2 PGSD.Dengan besar hati aku mengikhlaskan tidak bisa kuliah di jurusan impianku Bahasa Inggris, ku fikir dalam hati( mungkin Allah sudah memberikan rencana yang terbaik bagi masa depanku ).

Lalu aku mendaftar di Unimed dengan jurusan PGSD, aku belajar penuh semangat dan berniat mengambil ujian ulang tahun depan. Seiring berjalannya waktu, setahun berlalu aku menjalani perkuliahan.Banyak ilmu yang didapat selama belajar PGSD, pola fikir ku berubah dan mantap ingin menjadi guru sekolah dasar . Setiap ujian semester akau mendapat IP yang baik, semester pertama IP ku langsung 3,0, semester 2 dengan IP 3,24, semester 3 3,87 lalu di semester 4 IP KU 4,0 ( dalam hati waaaaawwww banget ) saat itu menjadi titik awal aku semakin semangat berjuang ingin membuktikan pada orangtua, aku ingin menjadi anak yang membanggakan mereka.

MERAJUT IMPIAN MENGABDI BAGI BANGSA

Akhirnya waktu kelulusanpun tiba, aku di menjadi wisudawan dengan IPK 3,50. Ku rasa itu merupakan nilai yang sangat memuaskan . Aku melamar ke beberapa sekolah.Dan sementara aku mengajar sebagai guru honorer bahasa Inggris, hatiku berbunga bahagia karena aku bisa mengajar bahasa inggris walaupun bukan jurusan mata kuliahku.Sebulan kemudian aku diterima disekolah swasta dan menjadi guru kelas 4. Aku memiliki pengalaman baru, banyak ilmu yang kudapat.beberapa bulan mengajar aku mengikuti ujian CPNS di Depag, hasilnya gagal untuk pertama kali. Itu menjadi motivasiku untuk mengikuti seleksi di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat. Alhamdulilah aku lulus.

Mulai saat itu ,menjadi guru sekolah dasar. Aku bangga karena cita- citaku menjadi seorang guru terwujud. Itu berkat do’a dan dukungan orangtua dan keluarga besar .Aku bertekad membahagiakan orangtua dan mendidik anak bangsa dengan sepenuh hati. Aku mengajar dengan sepenuh hati. Bagiku tidak masalah tidak bisa mengajar bahasa inggris, karena aku tetap mendidik dan mengabdi bagi bangsa dengan menjadi guru sekolah dasar . Semua ini kudapatkan berkat nasehat orangtua yang menyarankan mengambil jurusan guru sekolah dasar.

Aku merasa Allah Subhanahu wataala begitu sayang kepadaku, memberikan karunia dan rezeki yang begitu besar. Hasil dari perjuangan yang sangat besar, jatuh bangun mencapai cita- cita. Kegagalan menjadi cambuk untuk menatap masa depan yang cemerlang. Dengan pengalaman hidup yang ku lewati ,mengajari aku jangan mudah menyerah , terus berusaha merajut mimpi besar mengabdi untuk bangsa yang merupakan tugas mulia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post