Pundhi Raras Purbosari

The Author is Dead ~Roland Barthes ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Untuk Kamu Yang Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Sekelumit kata, untuk kamu yang sedang tidak baik-baik saja~

Untuk Kamu Yang Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Hai, kamu yang sedang tidak baik-baik saja. Saya tahu kamu sedang berpura-pura. Berpura-pura bahagia, berpura-pura tidak apa-apa, berpura-pura kuat, berpura-pura yakin bahwa semua akan baik-baik saja. Saya tahu kamu sedang lelah acting, menjadi orang lain yang bukan kamu. Bila serupa gelas, kamu mungkin sudah bergetar paling hebat hampir pecah. Saya tahu. Karena saya pernah begitu. Saya manusia, kamu manusia. Tentu kita tak banyak berbeda. Kamu begitu bukan karena kamu lemah. Bukan karena kamu kurang mendekat padaNya. Bukan karena apa-apa. Siapa mereka sudah berani menentukan musababnya?

Hai, kamu yang sedang tidak baik-baik saja. Saya tahu bahwa ada yang salah. Ada yang tidak benar entah di mana. Kamu ingin mencari? Silakan. Atau kamu ingin lari? Tidak masalah, asal jangan lupa untuk kembali. Saya akan di sini sampai kamu lelah berlari. Karena di satu hal ini hanya kamu yang tahu jawabannya. Mau segera bertemu alasannya atau tetap menghindar bersembunyi darinya. Saya tahu, bahwa di saat-saat seperti ini sangat sulit bagi kamu untuk memutuskan. Tidak perlu terburu-buru, pun tidak harus menggebu. Saya hanya bisa menunggu, sampai kamu yang mau.

Hai, kamu yang sedang tidak baik-baik saja. Saya tahu, terkadang kamu tersenyum karena kamu ingin mereka melihatmu begitu. Saya tahu, karena bagi kamu saat ini semua sudah hilang tak ada artinya. Tak mengapa, karena saat ini kamu sedang bertarung, toh mereka tidak melihat. Bertarung? Iya, bertarung melawan diri sendiri, mana mungkin mereka akan mengerti? Maka saat ini kamu sedang menyelamatkan puing-puing jiwamu yang pernah mati.

Hai, kamu yang sedang tidak baik-baik saja. Saya ingin katakan bahwa kamu hebat. Terimakasih sudah berjuang, untuk sisa-sisa hati yang masih kuat. Meski terkadang ingin segera mengakhiri, namun kamu tetap meyakini. Tidak mudah menjadi kamu, sungguh. Karena sayapun begitu. Terkadang kamu butuh pelukan, tapi mungkin terkadang juga tidak. Yang saya tahu kamu tidak butuh kata-kata. Karena bagi kamu bisa saja hanya kata terucap tanpa hati bercakap.

Hai, kamu.. Tidak masalah untuk tidak baik-baik saja. Kamu hanya manusia, tidak perlu menuntut sempurna. Kamu dan segala emosi yang kamu lalui adalah hal yang pasti. Jangan hindari, pun jangan mencari-cari yang lain lagi. Jika ingin menangis, menangis saja. Semua pasti bisa kamu lewati. Bersedihlah bila memang harus. Saya tahu kecewamu terkadang tak dianggap serius. Jika tak ada yang terasa mudah, menyerah saja. Luapkan dengan kata-kata, lalu bertarung lagi. Karena inilah hidup yang kamu jalani. Bila tidak ada yang mengerti, kamulah yang harus mengerti.

Duhai manusia hebat, hidup ini selalu memberikan masalah, sekarang atau nanti. Maka percayalah, bahwa kamu tidak sendiri. Ada saya, dan jiwa-jiwa lain yang peduli. Bila suatu saat kamu terluka, ingatlah kami selalu ada. Peluk hangat dari saya, untuk kamu yang sedang merasa hampa.

Ponorogo, 10 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren..makna tersiratnya luar biasa..

11 Oct
Balas

Hai kamu... tunggu aku ya... tunggu aku langsing lalu kita makan mie ayam yang tertunda...Bacaannya asyik buat dinikmati pas santai

11 Oct
Balas

Melok...enteni yooo

11 Oct

tunggu aku kesana yaa

11 Oct

Mantap sekali kak. . Salam kenal. .

10 Oct
Balas



search

New Post