Kasih Tak Sampai
Aku melihatmu, tapi kau tak lihat aku
Sekali lagi ku mendamba, tak urung jua kau mendekat
Pekat, selalu pekat yang kau pilih
Alunan musik jiwamu tak pernah berdalih
Memang, kau biarkan ku kecup bibirmu,
tapi bukan rasaku yang kau kecap di lidahmu
Nona manis, jangan hanya meminta saat gerimis
Di pagi yang berembun, di siang yang terik,
di malam hari yang berangin, aku siap walau tipis-tipis
Tak mengapa, hanya senyummu pun menggugah gairahku
Tapi sekali, cobalah kau rasa aku, meski hambar aku tetap untukmu
.
.
Dari aku, buih di kopimu
Ponorogo, 4 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Uwu uwu.....
Keren puisinya bunda
Kereeennn.... saya suka...saya suka...