Sekolah Dibuka Kembali

Rencana Pemerintah akan menginstruksikan buka sekolah di bulan Juni mendatang (2020). wabah Covid 19 ini membuat percepatan belajar semakin kencang melajunya. semoga wabah covid 19 segera berlalu. Masuk sekolah kembali dengan syarat menjalankan protokol kesehatan.

Walau dari Kemdibud ada panduan atau protokol kesehatan jika sekolah buka kembali, tetap sekolah wajib membuat protokol masuk sekolah kembali untuk seluruh civitas sekolah dari karyawan, siswa, guru, orangtua, supir antar jemput bahkan petugas kantin sekolah disesuaikan dengan kondisi sekolah agar semua sistem sekolah berjalan sesuai jalurnya.

Protokol masuk dari awal kedatangan siswa, proses belajar dan kepulangan siswa diatur sedemikian rupa. berapa siswa yang hadir disetiap kelasnya, posisi guru dan siswa yang harus tetap ditempat selama proses belajar dan sebagainya.

Kebayang gak sih, hmm. jika anak level SMP dan SMU mungkin masih bisa diatur dan tertib. tetapi untuk level SD perlu simulasi luar biasa, apalagi kelas bawah (baca: kelas 1-3), masyaa Allah.

Simulasi untuk jalan ke masjid saja untuk di kelas atas, yaitu level kelas 4-6 memerlukan waktu beberapa hari dan mengerahkan seluruh tim ibadah dan wali kelas. Itu saja masih ada anak yang berlarian datang ke masjid (masyaa Allah, semoga bersegera ke masjid dengan berlari karena cinta kepada masjid, aamiin)

Tetapi kita harus tetap optimis membuka sekolah kembali dengan protokol kesehatan covid 19 berjalan dengan baik dan sesuai jalur selama ada siswa dan guru di sekolah. kerjasama yang luar biasa harus terjalin antar civitas sekolah, terutama Yayasan, guru/karyawan dan orangtua untuk selalu membimbing siswa dalam menjalankan protokol kesehatan.

Mendapat berita dari beberapa negara yang sudah membuka kembali sekolah, ternyata harus tutup kembali karena siswa malah banyak yang tertular covid walau sudah mengikuti protokol kesehatan.

Berita ini membuat galau orangtua siswa dan pengelola sekolah. bahkan ketika pemerintah menggelar konser dan H-2 menjelang Hari raya Idul Fiitri saja, banyak orang dewasa susah mengendalikan emosi untuk keluar rumah, sehingga angka penderita covid meningkat. Innalillaahi.

Nah bagaimana kita menyambut "New Normal"? apa saja yang kita lakukan?