Sekolah atau madrasah merupakan lembaga pendidikan formal, dimana-mana kita melihat di sekolah atau madrasah banyak anak-anak berkumpul sambil bermain di sana....

Dibanyak sekolah atau madrasah kita melihat Bapak/Ibu orang tua murid rela berdesak-desakan disetiap pagi asalkan anaknya bisa belajar menimba ilmu penhetahuan di sana, dengan kata lain setiap anak datang ke sekolah atau ke madrasah membawa harapan agar mereka pulang nanti membawa segudang ilmu, karena memang disanalah tempat mereka menimba ilmu pengetahun....

Mengapa demikian?.... karena memang salah satu tugas seorang guru itu memang memberikan atau mengajarkan ilmu pengetahuan kepada mereka semua, berkaitan dengan tugas guru sebenarnya masih sama dengan masa-masa sebelumnya, atau jauh sebelum lahirnya Kurikulum 2013, yaitu tugas guru itu selain mengajar di depan kelas Juga seorang guru juga harus mampu mendidik dan melatih mereka semua dalam artian disamping mereka mempunyai ilmu pengetahuan mereka semua juga harus memiliki kepribadian akhlak mulia dan juga memilik keterampilan sebagi bekal mereka dimasa yang akan datang.

Keberhasil pencapaian tujuan sebuah lembaga pendidikan semesti ikut didukung dan ditentukan oleh peran serta/kerja sama antara orang tua murid dengan pihak sekolah atau madrasah itu sendiri, namun akhir-akhir ini apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar beberapa keluhan dari beberapa orang teman guru, bahwa di mata orang tua murid guru itu lebih mudah dilihat dan dikenang adalah kesalahannya walau itu hanya satu kali dilakukan, sedangkan kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan dan diberikan kepada murid-muridnya itu sungguh nyaris tidak teringat atau terlupakan…

Tidak hanya itu saja, apabila guru atau pihak madrasah mengundang atau memanggil beberapa orang orang tua atau wali murid yang disebabkan oleh kasus belajar atau kasus-kasus yang lain yang dilakukan oleh anaknya, maka guru atau pihak madrasah itu sering menerima jawaban dari anaknya tersebut bahwa ayah atau ibunya tidak bisa datang ke madrasah dengan berbagai alas an, padahal orang tua tersebut sangat berharap anaknya nantik setelah tamat disekolah atau madrasah tersebut menjadi anak-anak yang pintar dan dapat di terima dijenjang pendidikan berikutnya…

Dengan demikian disini kita mengharapkan kepada seluruh orang tua murid janganlah menjadikan atau menyamakan sebuah sekolah atau madrasah itu sama seperti sebuah mesin laundry, dimana kita masukkan  kain atau pakaian kotor kita ke sana dengan sebanyak-banyaknya dan mesinnyapun kita hidupkan, lalu kita tinggal begitu saja dengan berharap apabila mesin tadi sudah selesai bekerja, maka kain atau pakain kita begitu keluar dari mesin tersebut sudah dalam keaadan bersih dan cemerlang kembali…

Artinya disini demi keberhasilan pendidikan bagi anak-anak kita, maka kepada seluruh orang tua murid di sekolah atau di madrasah manapun anak-anak kita belajar, mari kita jalin komunikasi dan kerja sama dengan pihak sekolah atau madrasah tesebut guna untuk mengetahui tingkat perkembangan anak-anak kita baik ada aspek afektif, kognitif, dan psikomotornya untuk menetukan sikap atau tindakan apa yang harus kita lakukan sebagai orang tua di rumah demi mencapai apa yang kita hara-kan atau apa yang kita cita-citakan untuk anak-anak kiata setelah mereka tamat di sekolah atau madrasah tersebut.

By. Ramli di Padang 27022020