Sehabis shalat ‘Asar aku bersama isti dan anak-anakku pergi berjalan-jalan ke luar rumah untuk mencari cemilan ringan, dalam perjalanan putraku yang ke-3 berkata Beli Durian yah, mendengar permintaan anakku itu, akupun menjawabnya “dak usahlah nak, karena kemarin-kemarin kita kan udah pernah beli durian, lalu putri cantikku ikut bersuara ketika itu begini katanya durian enak yah, mendengarkan permintak an kedua orang anakku itu akupun tanyakan sama isteriku di belakang, bagaimana bunda, beli durian atau yang lain aja, lalu isterikupun menjawab beli durian aja yah kan lagi musim juga.

Dengan dasar permintaan dua orang anakku yang juga didukung oleh isteriku lalu akupun berpikir, betul juga kata isteriku ini sekarang lagi musimnya durian kalau anak-anakku minta durian, assalamualaikum memang duriannya ada tinggal lagi uangnya ada atau tidak….. ? berapbe jadinya kalau uang ayah lagi ada anak-anakku mintak durian, tapi duriannya tidak ada, hehehe kayak isteri lagi ngidam aja. Keasikan berpikir kamipun terus menyusuri jalan, dan memang di sepanjang jalan banyak orang-orang berjualan durian kamipun coba mampir dibeberapa tempat orang-orang yang berjualan durian tersebut dan duriannya belum juga ada yang kami beli, dengan alas an harganya maha,kamipun melanjutkan perjalanan dan anak-anakku terus memintak durian, lalu akupun bertanya-tanya mengapa durian itu mahal harganya, tapi banyak disukai orang, dengan alasan yang sebenarnya simple rasanya yang enak padahal kalau dilihat kulit luarnya yang penuh dengan duri artinya kalau duri durian itu jatuh mengenai kaki kita akupun yakin enaknya rasa durian yang dibayangkan itu akan hilang seketika karena menahan rasa sakit kaki kita yang justru terluka oleh durian itu sendiri.

Lalu kamipun mampir disalah satu tempat orang menjual durian tersebut lalu membelinya betapa senang hatiku ketika itu dikala akupun bisa memenuhi permintaan isteri dan anak-anakku dan kamipun kembali pulang, sesampainya di rumah sekitar jam 15 lewat beberapa menit, dengan semangatnya anak-anakku itu ingin membawa durian yang barusan deibeli itu ke dalam rumah padahal itu belum ukuran beban mereka, lalu akupun membawanya, akupun berlanjut menjeput putra pertamaku yang lagi mengerjakan tugas kelompok di rumah temannya sepulangnya dari skolah tadi siang.

Di tengah perjalanan pulang akupun mencoba menghubungan antara buah Durian dengan pendidikan sebagai profesiku di madrasah dan akupun coba mengumpamakan isi durian yang begitu enak dan lezat itu bagaikan ilmu yang harus dimiliki oleh setiap orang, dan kulitnya yang begitu tajam itu bagaikan akhlak atau karakter pribadinya seseorang. Lalu akupun berpikir kedua hal ini antara kulit dan isi durian ini kedua-dunya sangatlah perlu dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, karena apabila ada isi durian terletak tengah jalan tanpa ada kulitnya, maka orang yang melihatnya akan berpikir sekian kali lipat karena bisa-bisa beranggapan jangan-jangan isi durian tersebut sudah di campuri dengan racun, begitu pula abila kita melihat kulit durian yang terletak di atas meja sekalipun tanpa ada isinya sudah bisa dipastika kulit durian itu akan kita singkirkan atau kita masukkan ke dalam tong sampah, karena kalaupun kita memakannya berharap rasa enak dan lezat yang kita dapatkan, malah rasa sakit yang akan kita rasakan

Akhirnya akupun coba menarik kesimpulan dari buah pikiranku tadi, akupun mengartikan antara ilmu dan akhlak atau karakter itu juga sama perlu dan penting keduanya, sesorang yang berilmu tinggi tanpa didasari dengan akhlak maka diapun tidak disenangi oleh orang lain, sebaliknya orang yang berakhlak tapi tidak berilmu, maka kita kemungkinan mempunyai banyak teman, tetapi kita tetap akan menjadi orang selalu disuruh-suruh untuk mengerjakan sesuatu, maka disinilah pentingnya akhlakkul karimah, karena dengan akhlakul karimah itulah kita akan disenangi oleh banyak orang di tengah-tengah masyarakat dan begitu pula pentingnya ilmu, karena dengan ilmu yang kita miliki tersebut, maka allah yang akan mengangkat derajat dan memuliakan kita ditengah-tengah masarakat sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Mujadalah ayat 11

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya:

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sebagai kesimpulan tulisanku hari ini, sesuai dengan profesiku sebagai seorang guru di madrasah, maka akupun mengajak kita semua yang berprofesi sebagi guru yang tugasnya memberikan ilmu pengetahuan kepada anak-anak didik kita dimana kita bertugas, mari jangan lupa atau jangan kita abaikan untuk menanamkan akhlakul karimah kepada mereka semua, dengan harapan kelak mereka semua bisa disenangi oleh semua orang dengan akhlakuk karimah yang mereka miliki sebagai jati dirinya masing-masing, dan dapat pula memberikan manfaat untuk ummat, bangsa, negara, dan agama dengan ilmu yang mereka miliki.

By. Ramli, terima kasih