#TantanganGurusiana H 46

Aisyah (part 11)

Saya sebagai orang tua selalu memberi semangat untuk Aisyah agar berani tampil dalam acara apapun, baik lomba maupun acara yang dilakukan di lingkungan masyarakat. Sewaktu akhir tahun, ketika selesai ujian naik kelas, guru ngaji TPA membuat acara Class Meeting dengan berbagai macam lomba. Saat itu saya terus menyemangati Aisyah untuk berani tampil. Alhamdulillah Aisyah mulai berani tampil dalam Class Meeting itu. Walaupun masih malu-malu dan kurang percaya diri.

Beberapa bulan setelah duduk di kelas satu Sekolah Dasar, Aisyah saya ikutkan lomba antar siswa SD se kecamatan bidang Tilawah Qur’an. Waktu itu Aisyah meraih peringkat tiga dari 37 sekolah yang ikut lomba. Saya sangat kasihan melihat beban mental nya ketika tampil itu, sebelum namanya terpanggil, Aisyah gelisah bukan main, tiap sebentar keluar masuk kamar mandi rasanya mau buang air kecil tiap sebentar. Apalagi setelah tampil, Aisyah langsung nangis dan peluk saya sekuat-kuatnya.

Ibu mana yang tidak kasihan melihat anaknya begitu. Tapi satu sisi saya harus melawan rasa kasian itu. Demi memperbaiki mentalnya saya harus meredam rasa kasihan itu. Sebab kalau saya kasihan dan membiarkan Aisyah tidak jadi tampil kapan Aisyah akan berani, dank kapan mentalnya akan terasah. Prinsipsaya walaupun Aisyah sekarang mentalnya mental kerupuk (istilah saya untuk orang yang takut tampil) tapi saya harus meyakinkan Aisyah dan membiasakan dia selalu tampil di depan umum.

Pada saat ujian semester satu di TPA Aisyah kembali digelar macam-macam lomba. Mulai dari tilawatil qur’an, tartil qur’an, kaligrafi dan lomba busana muslim. Alhamdulillah Aisyah berhasil meraih Juara umum I. Diantara ke semua bidang itu Aisyah mendapatkan juara yang berbeda-beda, ada yang juara satu dan ada pula yang juara dua. Jadi total poinnya yang tinggi membuat dia meraih juara umum I Class Meeting di TPA nya.

Sungai Sariak, 22032020