Menginjakkan Kaki di Sini..

"Innalillahi wa innailaihi rojiun....Ucapan berduka dan bela sungkawa tak henti bertebaran di ruang chat grup sekolah. Berita duka mengabarkan bahwasanya orang tua dari salah satu guru berpulang ke rahmatullah. Di datalah personel yang akan ikut takzian , berangkatnya dengan mobil milik teman-teman guru .

Ba'da Zuhur kita melewati jalan yang kiri kanannya penuh dengan sawah yang menghijau. Kamang nama Nagarinya.merupakan satu nagari yang sangat erat dan lekat dalam ingatan. Ingatan langsung ke satu peristiwa Perang Kamang di tahun 1908. Kamang jadi tradecenter, viral dan terkenal karena Perangnya dipimpin oleh H.Abdul Manan , kakek atau bahasa Minangnya Inyiak. Nama ini lekat dengan ingatan. Apalagi sudah baca tulisannya Indra Irawan yang mengupas tuntas.

Sang pemimpin perang Kamang adalah inyiak kanduang pak Isbul Khalis. Dulu pertama tahu tentang cerita Perang Kamang langsung bertanya ke beliau hubungan kekerabatan dengan H. Abdul Manan. Sebelum sampai ke rumah duka kita singga sholat Zuhur di Mesjid Jamik H.Abdul Manan kira-kira 50M sebelum rumah duka. Ada rasa yang tak bisa diungkapkan letika menyambungkan benang - benang merah peristiwa dan cerita dalam telaahnya pemilik akun FB Irwan Konoha ini.

Berasa terhanyut kembali pada telaah kisah yang dibukukan sang penulis. Rasanya melihat negeri Kamang hari ini membawa hayalan ke tahun 1908 yang telah lalu itu. Di nagari ini pernah terjadi perang besar dan kekalahan mereka dari segala hal. Meski menginjakkan kaki hari ini tidak ada sangkut pautnya dengan Perang Kamang, tetapi semua jadi satu lesatuan khusus. Aamiin

Pakan Sinayan, 03 Februari 2025

Tantangan menulis hari keenam.......