Ramadhianty

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..... Salam kenal sahabat literasi semua... Perkenalkan saya: Ramadhianty, SS Bertugas di SMKN 2 Solok, Kota Solok...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menari bersama Sigale-gale

Menari bersama Sigale-gale

#Tagur26

Menari bersama Sigale-gale..

Setelah tiga puluh menit penyebrangan kapal wisata merapat di Pelabuhan Tomok Samosir. Satu persatu rombongan kita yang berjumlah 44 orang turun dari kapal. Aku turun belakangan dan bergabung dengan rombongan yang siap-siap untuk berfoto bersama didermaga. Para penjaja souvernir dan oleh-oleh khas Pulau Samosir mendekati rombongan kita dan menawarkan dagangannya.

Rombongan mulai berjalan menyusuri centra cendramata di Tomok. Ibu-ibu mulai lirik kiri kanan matanya dan naluri emak-emaknya meronta-ronta untuk berbelanja. Satu dua pilihan sudah dijatuhkan dan langsung bayar. Huss jangan salah aksi tawar menawar langsung main. "Kakak ini sadis kali menawarnya", ujar salah satu pedagang.

Jangan salah, ini orang Minang. Soal tawar menawar nomor wahid. Beda lima ratus rupiah saja bakal terap dihunting. Aksi tawar menawar berhenti sejenak karena panggilan Tour guide yang mengajak ke pusat pertunjukan tarian bersama patung Sigale-gale.

Entah mengapa bunyi gendang serasa menguarkan aura mistis. Apakah ini perasaan ku saja atau memang ada hubungannya dengan sejarah patung Sigale-gale ini. Rombongan yang akan ikut menari bersama Sigale-gale terlebih dahulu memasang ikat kepala bagi perempuan dan destar bagi laki-laki. Jangan sampai ketinggalan kain ulos yang disampirkan dibahu kanan. Ulos khas Batak ini ada dua warna. Warna maroon kehitaman khusus untuk kaum bapak dan merah cerah untuk kaum ibu.

Sebelum menari, pemandu tari dari paguyuban Desa wisata Tomok Parsaoran menjelaskan makna tarian yang dimainkan bersama patung Sigale-gale yang ikut menari.

Dikutip dari nationalgeographic.grid.id, kesenian Sigale-gale diperkirakan sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. Boneka Sigale-gale biasanya digunakan sebagai pelaksanaan upacara kematian di daerah Samosir.

Upacara ini dilakukan dengan iringan gondang sabangunan dan diikuti dengan tarian tor-tor yang dilakukan oleh anggota keluarga terutama anak laki dari keluarga dekat. Tarian ini dipercaya untuk mengantarkan arwah mendiang keluarga. Konon, jika keluarga Batak tidak memiliki anak laki-laki, maka boneka sigale-gale dianggap sebagai pengganti anak laki-lakinya.

Alunan musik gondang sabangunan mengalun perlahan bersamaan gerakan tarian Tor-tor dimainkan. Iramanya seakan mengiris pilu seperti mewujudkan kesedihan keluarga yang ditinggal mati dan arwahnya dipanggil kembali. Rombongan yang ikut menari terlihat serius dan tidak mimik ekspresi bercanda di wajahnya. Aku tersenyum melihat bapak-bapak yang semasa bertugas di STM SMKN 2 Solok bergaul dengan siswa yang mayoritas laki-laki hari ini ikut menari. Biasanya tangan-tangan bersentuhan dengan material bangunan, mesin las, kawat timah, solder dan oli sertas perkakas praktek kelihatan lentur melakukan manortor.

Kalau para guru purna tugas ini dan beberapa guru aktif melihat rekaman video mereka sedang menari, kira-kira tanggapan mereka apa ya....???

Tomok Samosir, 24 Januari 2022....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post