Memaknai Pemberian
Memaknai Pemberian..
Bukan hal yan luar biasa dan aneh kalau beberapa hari kenjelang hari Raya Idul Fitri transaksi penukaran uang kertas baru akan jadi marak. Kondisi ini terjadi hampir di fi setiap tahunnya. Tapi tahun ini agak kesusahan mendapatkan layan tukaran uang untuk hari raya. Dari pihak banknya sendiri yang layanan penukaran uangnya tidak seperti biasanya.
Mengapa harus uang kertas baru untuk uang hari raya atau sering disebut THR. Layaknya Tunjangan Hari Raya (THR) yang diterima para karyawan, buruh, pekerja maupun ASN. Uang yang akan diberikan hanya berupa lembaran rupiah yang jumlahnya memang pantas disebut belanja hari raya. Mulai dari nominal dua ribuan sampai lima puluh ribuan. Tergantung siapa yang memberikan dan siapa yang jadi penerima.
Terlepas dari nominalnya, hal yang menarik adalah ketika bersalaman hari raya dan diselipkan lembaran rupiah tadi. Sehingga salam tersebut pun dikatakan salam tempel. Mungkin kalau dianalogikan hampir sama dengan angpao nya ketika hari raya Imlek.
Bagi sipemberi tidak bermaksud ria ataupun merendahkan yang menerima. Ada kebahagiaan tersendiri ketika si penerima gembira menerima salam hari rayanya. Apalagi buat para bocil mereka dengan bangga akan memamerkan uang yang diterimanya. Bahkan ada yang menyimpannya sebagai tabungan.
Apapun bentuk pemberian itu pasti punya makna tersendiri. Adanya keterkaitan antara sipemberi dan sipenerima. Silaturahmi terjaln dan tidak kemaknai harga silaturrahmi dan persaudaraan sebatas lembaran rupiah tadi.
What's everlah....rasanya hari raya tampa salam raya jadi kurang komplitlah. Walau ini bukan tradisi dan tidak menanamkan mental peminta-minta. Ada nilai positif yang terkandung di dalamnya. Asal jangan pernah menanamkan rasa dan didikan ke anak-anak kita untuk meminta salam raya. Biarlah dia kemakna pemberian yang diterimanya tanpa ada rasa dan nilai lain yang menodainya....
Solok, 31 Maret 2025
#Tantangan menulis hari kedua puluh dua...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar