#Tagur25

Pasar Tumpah..

Setiap kali lewat jalan ini dalam perjalanan Solok-Pariaman, Solok -Bukittingi atau sebaliknya, pasti bakal mengalami hal yang sama. Macet di pertigaan jembatan Ombilin sudah jadi santapan langganan. Kondisi jalanan yang menyempit karena aktivitas pasar yang meluber ke jalanan. Baik pedagang atau pun pembelinya bahkan hampir memakai separuh dari jalan di sisi kanan ataupun kiri.

Adanya pasar tumpah ini tentu sangat mengganggu aktivitas jalanan dan padatnya kendaraan. Apalagi ruas jalan ini adalah bagian jalan lintas Sumatera dari Sumatera Utara maupun provinsi Riau. Apakah tidak ada sarana pasar yang representatif sehingga aktivitas pasar harus sampai ke jalanan?

Bukannya tidak ada pasar tradisional yang representatif dan memadai di wilayah ini. Areal pasar dan parkiran sebenarnya sanagat memadai. Sayangnya budaya dan kebiasaan masyarakat lita yang sangat tidak bisa taat akan aturan. Para pedagang lebih menyukai menggelar dagangannya di sepanjang jalan yang ada di depan pasar. Pembeli pun lebih dimudahkan bisa berbelanja dipinggiran jalan ketimbang harusasuk ke dalam pasar.

Kondisi inilah yang membuat pasar tumpah semakin ramai dengan digelarnya lapak-lapak para penjual. Andai penjual dan pembeli taat dan patuh serta membudayakan segala sesuatu itu pada tempatnya, maka tidak akan ada keriwehan dijalanan akibat aktivitas pasar tumpah. Siapakah yang patut dipersalahkan dengan adanya kondisi ini.....???

Solok, 01 Juni 2022....