#Tagur10

Bisa Karena Biasa..

Belajar sesuatu tidak selalu harus di sekolah. Memperoleh ilmu pengetahuan pun tak hanya dari guru ataupun buku. Pengalaman juga memberikan pelajaran yang berharga. Dari pengalaman bisa kita belajar yang tidak kita dapatkan dari bangku sekolah. Belajar sendiri atau hanya kita memperhatikan orang melakukan sesuatu.

Bahasa kerennya autodidak, otodidak atau sebutan lainnya yaitu swasiswa merupakan orang yang tanpa bantuan guru bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan dasar empiris yang besar dalam bidang tertentu. Mereka mendapatkan pengetahuan tersebut dengan belajar sendiri. (Wikipedia)

Pepatah Minang mengatakan bisa karano biaso. Artinya Kita bisa dan tahu tentang sesuatu karena biasa melakukan. Terbiasa melakukan suatu pekerjaan, akhirnya menjadi bisa. Walaupun itu tidak pernah dipelajari.

Contohnya para pemandu wisata yang memandu wisatawan di kompleks Candi Prambanan Yogyakarta. Siang itu ketika kami baru memasuki pelataran Candi Prambanan, sekelompok wisatawan Tiongkok pun sama halnya. Mereka berkeliling candi utama dipandu seorang pemandu yang fasih berbahasa Mandarin. Si bapak pemandu wisata berusia sekitaran lima puluh tahunan. Menjawab tanya di hati, iseng bertanya si bapak pernah belajar Bahasa Mandarin. Ternyata si bapak tidak pernah belajar bahasa Mandarin secara resmi dan formal di lembaga pendidikan. Bisa berbahasa Mandarin, awalnya karena mendengar dari percakapan turis dan terlatih karena sering berkomunikasi dengan turis.

Hal yang sama juga terjadi pada seorang ibu yang awalnya hanya ibu rumah tangga. Belajar otodidak dan bisa fasih berbahasa India. Itu terlihat komunikasinya dengan sepasang turis dari India lancar dan interaktif.

Sesuatu yang kita anggap sulit, ternyata tidak seperti yang kita bayangkan. Hal yang kita anggap tidak bisa pada akhirnya pun bisa karena terbiasa. Tidak ada yang tak mungkin kalau kita berusaha untuk mewujudkannya.

Solok, 19 Februari 2022...