Pojok Bahasa: Karena Bingung maka Kutuliskan (Menghantar atau Mengantar)
Limabelas purnama belakangan ini, aku menjadi sok akrab dengan KBBI. Sebelumnya, aku sungguh tidak peduli. Menulis ya menulis sajalah. Keluarkan saja apa yang ada di hati. Tak hiraukan tatanan bahasa yang benar dan baku. Jika klop rasaku, jadilah begitu.
Tapi ternyata tidak demikian. Sekarang, aku baru menyadari nikmatnya mengudap tulisan dengan aturan bahasa yang berlaku.
Oh...mungkin, ini juga dapat dijadikan ibrah bahwa hidup yang dijalani dengan mengikuti aturan akan mendatangkan kenikmatan. Koq ke situ? Ya...boleh-boleh saja. Namanya juga pemikiran.
Sering terjadi, aku dilanda kebingungan ketika akan menuliskan suatu kata. Baku atau tidak ya..., jika kutuliskan begini, benar atau salah ya. Atau yang begitu? Ah...untung saja ada KBBI online. Alhamdulillah, sering aku sangat terbantu dibuatnya.
“Haaa..., koq dua-duanya ada?” Aku semakin bingung ketika sang kamus online menampilkan dua kata yang kuketikkan. Mengantar atau menghantar? Eee..., keduanya ada.Terus, aku pilih yang mana?
Bergegas kubaca dan kutemukan hasil berikut ini, taraaa... :
Arti kata menghantar menurut KBBI:
1. hantar, menghantar (meng-han-tar)
Arti: meletakkan di tanah dan sebagainya dengan sembarang letak; menggeletakkan.
Contoh: ‘mereka biasa menghantar barang -barang yang tidak dipakai lagi di pinggir jalan’
2. hantar, menghantar (meng-han-tar)
Arti: membawa (ke); meneruskan; menghantarkan; menyalurkan;
Arti kata mengantar menurut KBBI:
Antar, mengantar (meng-an-tar)
1. menemani (membawa) orang berjalan atau pergi.
Contoh: ‘ia mengantar adiknya ke sekolah’
2. mengirimkan (membawa) ke
Contoh: ‘ia disuruh gurunya mengantar surat ke kantor pos’
Berbeda dengan kata andal atau handal yang baku adalah andal. Demikian juga utang atau hutang, maka utang merupakan bentuk bakunya. Ternyata menghantar dan mengantar keduanya benar, tergantung pada pemakaiannya.
Namun demikian, jika ada penjelasan lain sangat kuharapkan. Semoga dapat menjawab kebingunganku.
Wallahu a’lam bishowab.
#edisipojokbahasa#
Rumahku, Menggapai Mardhatillah, 27 Maret 2019.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah tampaknya kita harus siap juga dengan KBBI dan kaidah penulisan yang benar. Siap!
Hehehe..., biar maknyuusss, Pak Guru. Jazakallah khoir untuk kunjungannya. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.
Rasa pengunaan bahasa, baku atau tidak baku pada dasarnya akan kentara, tinggal kita berkeinginan menambah kosa kata baku. Terima kasih atas pembelajarannya bunda Rai. Semoga saya akan tetap menjadi pembelajar. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah buat bunda Rai
Setuju, Pak Guru. Semakin lama, akan semakin kentara rasanya. Di sinilah kita perlu menambah kosa kata dan terus belajar. Jazakallah khoir untuk kunjungan dan apresiasinya. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Pak Mulya.
Sepakat Bund...karena emang di KBBI begitu...semakin akrab dengan KBBI..terima kasih ilmunya Bunda. Salam sehat dan sukses..Barakallah
Alhamdulillah wa syukurillah. Iya, Bu Guru...dalam rangka belajar menulis yang baik dan benar. Semoga bermanfaat. Jazakillah khoir untuk kunjungannya. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Bu Guru Lupi.
Oh ini toh jawaban yang kutanyakan tadi.oke deh. Sukses selalu. Teruntai doa untuk kakakku tercinta smoga Allah limpahkan rahmatNya agar kakak diberikan kesehatan dan barakallah fiik
Iya...Deq, Kakak pun bingung juga. Mana yaaa..yang benar? Eee...rupanya dua-duanya benar. Hanya penggunaannya agak berbeda. Jazakillah khoir untuk kunjungan dan doanya, Deq. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.
Terima kasih informasinya Bunda .Sangat bermanfaat sekali...Barakallah...
Alhamdulillah wa syukurillah. Jazakillah khoir untuk kunjungan dan apresiasinya. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Bunda Rini.
Percaya Bunda, gak ada pendapat lain.
Oh...begitu..., Pak Guru. Alhamdulillah. Jazakallah khoir untuk kunjungannya. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Pak Arnot.
Informatif Uthi. Terima kasih sharingnya. Sehat sukses selalu Uthi. Barakallah
Alhamdulillah wa syukurillah. Uthi harus banyak belajar ni sama guru Bahasa Indonesia, biar nulisnya gak ngawur. Jazakillah khoor untuk kunjungan dan doanya, Bunda Fera. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.
Terima kasih bunda informasinya sukses selalu bunda dan barakallah
Alhamdulilah wa syukurilah. Ini efek bingung, Bunda. Jadi tulisan juga supaya gak lupa. Jazakillah khoir untuk kunjungannya. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakalla, Bunda Yanisa.