Belajar di Universitas Kehidupan
Ada banyak orang yang berkesempatan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, tetapi sedikit yang bisa mengecap manisnya ilmu di Universitas Kehidupan. Apa mata kuliah yang diajarkan di sana? Semua ilmu sebagai bekal untuk menjalani hidup, diajarkan di sana. Belajar di universitas kehidupan ini, tak berkesudahan dan tak menjanjikan gelar. Ujiannya dapat terjadi kapan saja bahkan setiap saat. Meski tak bergelar, namun dipastikan akan membuat seseorang penuh makna di hadapan sesama.
Yups.., ada banyak hal yang diajarkan di universitas kehidupan. Tak butuh IQ yang tinggi untuk berhasil lulus. Namun lebih kepada mengandalkan ketajaman rasa. Maka, belajar mengasah ketajaman rasa agar tak mati rasa menjadi sangat penting.

Kepekaan rasa membuat seseorang memiliki empati yang tinggi terhadap orang lain. Seseorang dinilai bukan dari strata pendidikan, pangkat ataupun kedudukan bahkan status sosial. Namun bagaimana ia memperlakukan orang lain. Keberhasilannya menempuh pendidikan di universitas kehidupan akan menempanya menjadi seseorang yang mengerti betul bagaimana bersikap. Di situlah sejatinya gelar tertinggi yang bertuliskan nilai diri.
Kurikulum di universitas kehidupan sarat dengan norma kehidupan. Mengajarkan bahwa hidup haruslah berjalan pada rel nilai-nilai yang berlaku. Menjaga sikap dan tutur kata menjadi tuntutan utama. Bersyukur kita hidup di Indonesia yang berbudaya tinggi, mengajarkan etika bertutur agar lisan terjaga. Peribahasa salah satu contohnya. Kenapa penulis mengambil contoh peribahasa ? Karena bahasa menggambarkan bangsa. Begitu pun seseorang, tutur bahasanya adalah cermin kepribadiannya.
Peribahasa adalah kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung aturan berperilaku, nasihat, prinsip hidup, perbandingan atau perumpamaan. Peribahasa biasanya menggunakan kiasan untuk menggambarkan maksud tertentu. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Peribahasa)
Peribahasa dikemas secara apik bak mutiara ataupun bunga bahasa. Tertata rapi dan sarat makna di dalamnya. Pikir itu pelita hati. Satu dari banyak peribahasa berisi nasehat dalam bersikap.
Berpikirlah dahulu sebelum bertindak untuk mengurangi risiko kesalahan dan kegagalan. Lebih jauh lagi peribahasa pikir itu pelita hati akan menjadikan seseorang cerdas dalam berkata dan hebat dalam bertindak. Hal ini disebabkan karena ia akan selalu menganalisa sebelum bertindak sesuai dengan situasi dan kondisi.
Manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan. Peribahasa ini pun sejalan dengan pikir itu pelita hati. Segala sesuatu hendaknya ditimbang sebaik-baiknya sebelum membuat keputusan. Menengadah membilang layar, menelangkup membilang lantai. Maksudnya pikirkan baik-baik sebelum melakukan pekerjaan.

Tulisan ini ditutup dengan kata-kata bijak dari seorang novelis dan wartawan Amerika yang mempunyai pengaruh penting terhadap perkembangan fiksi abad 20, Ernest Hemingway. Hal ini untuk menunjukkan bahwa kita harus mencintai budaya nasional namun juga harus berkebinekaan global.
Before you act, listen. Before you react, think. Before you spend, earn. Before you criticize, wait. Before you pray, forgive. Before you quit, try.”
(Sebelum Anda bertindak, dengarkan. Sebelum Anda bereaksi, pikirkan. Sebelum Anda menghabiskan, dapatkan. Sebelum Anda mengkritik, tunggulah. Sebelum Anda berdoa, maafkanlah. Sebelum Anda berhenti, cobalah.”) Ernest Hemingway.
Teruslah belajar di universitas kehidupan. Tak berbatas waktu dan usia. Materinya bisa tentang apa saja. Ujiannya sering datang tiba-tiba. Semoga menjadi lulusan terbaik sebagai manusia terindah yang selalu khawatir jika lisannya menorehkan luka.
Yuk.., terus belajar.
Semoga.
#edisikuatkanhati#
#belajarmembacalingkungan#
#bahasamenunjukkanbangsadansiapaanda#
#membacamenambahilmumenulismengikatilmu#
Langit Biru di Sekolahku, SMA Negeri 14 Medan, 7 Agustus 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa
Alhamdulillah..., terima kasih.., Bu Guru.Semoga sehat, bahagia dan sukses selalu.Salam literasi dari Medan.