`

Ah…. Sudah tanggal 20 Maret 2020…. Tak terasa tinggal sebelas hari lagi batas akhir melaporkan SPT Tahunan.

“bang, bila cuaca bagus, kami ke rumah atas ya, mau kirim laporan pajak”. Ijinku pada suami ba’da subuh tadi.

“iya. Tetap perhatikan kondisi si kecil, jangan diabaikan”. Ujarnya. “sepertinya sudah beberapa hari yang lalu, abang dengar, adik mau kirim laporan pajak”. Sambungnya . 

Memang beberapa hari yang lalu, saya sudah bicarakan mau kirim laporan pajak, tapi keadaan si kecil butuh perhatian lebih karena kurang sehat, jadinya tertunda.

“ saya ke sekolah sebentar, lalu saya balik, saya aja yang mandikan nizham”. Ujarku. Sudah dua hari ini sekolah meliburkan siswa karena pencegahan virus Corona, tapi guru tetap datang ke sekolah.

Sepulang dari sekolah, saya segera memandikan nizham,  dan berangkatlah kami ke rumah atas  (ke rumah orangtua saya). Saya ajak anak saya berjalan kaki, namun dia maunya naik becak. Berbagai alasan saya ucapkan agar tidak naik becak, karena jaraknya tidak jauh, tapi nizham maunya naik becak. “capek kaki nizham, umi…. Panggil becaknya,” ujarnya.

Akhirnya, kami naik becak setelah menunggu beberapa menit.  Sesampai di rumah atas, saya segera minta tolong  pinjam laptop adik. Saya bukalah alamat pajak.

Dengan semangat empat lima, saya bukalah alamat pajak online. Saya isikan npwp, tapi....... saat lihat tulisan password,  saya bingung.  Apanya paswordnya ini. Saya coba klik lupa pasword, lalu muncul kotak dialog, dan diminta nomor efin. Saya tepuk jidat, lupa bawa nomor efin.  Pulanglah saya ke rumah untuk mengambil efin. Naik motor adik.

Sekembali dari rumah, saya mulai kembali mengisi format pengisian laporan pajak. Namun sebelumnya saya cari tahu melalui om google, langkah-langkah melaporkan SPT, dan mengabadikannya di galeri hp.   Setelah  menjawab pertanyaan –pertanyaan tentang penghasilan, harta dan utang, sambil sesekali melirik  hape , akhirnya selesai juga penyampaian SPT Elektronik.