SEBONGKAH HATI YANG DIMILIKI
SEBONGKAH HATI YANG DIMILIKI
Tagur-41
"Kenapa tidak mengangkat teleponku tada malam Prita?" Andi terlihat kecewa.
"Untuk apa, apa masih peduli dengan kesembuhan istrimu?"
"Maksudmu?"
"Jangan tanyakan padaku, tanyakan sendiri pada hati nuranimu."
Prita berlalu meninggalkan Andi menuju kamar Lira.
"Haii, kamu sudah datang aku kangeen." Lira memeluk Prita. Kedua wanita itu tampak bahagia.
Andi mengintip dari balik pintu kamar. Ia terharu menyaksikan pemandangan di depan matanya.
Malam itu Andi kembali menghubungi Prita lewat ponselnya.
"Ya ada apa lagi? Masihkah ada yang dibicarakan?"
"Maaf Prita aku ingin tahu kenapa tiba-tiba kau marah padaku?"
"Tidak apa-apa, hanya aku mengingatkan. Jadilah laki-laki setia. Jangan kau korbankan semua usahaku."
"Usahamu?"
Eh..mak....sudku....iya..aku berusaha menyembuhkan istrimu agar hidup rumah tanggamu kembali bahagia."
"Bagaimana kebahagiaan hatimu Prita?"
"Maksudmu?"
"Ah sudahlah tidak perlu dilanjutkan."
"Apa maksudmu? Kalau kamu menyembunyikan sesuatu sebaiknya aku segera menyelesaikan terapi istrimu. Perhatikan dia lebih sering. Karena dia butuh perhatianmu."
Prita menutup telepon.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sip, mantap bunda. Lanjut
salam literasi...sukses selalu...